Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin menegaskan pentingnya meningkatkan peran tenaga kesehatan (nakes) dalam upaya mempercepat eliminasi malaria di daerah itu.
"Kami tengah mempertajam peran nakes dalam penanganan malaria," ujarnya pada Lokakarya Pembaharuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penatalaksanaan Kasus Malaria untuk Dokter dan Tenaga Kesehatan Kaltim di Samarinda, Selasa (4/6/2024).
Baca Juga:
Pemkab Sumedang Tingkatkan Infrastruktur Kesehatan dengan DBHCHT Tahun 2024
Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030, dengan lima regional di Indonesia telah ditetapkan sebagai target eliminasi. Kaltim yang masuk dalam regional ketiga, ditargetkan untuk eliminasi malaria pada 2027.
Kaltim telah mendeklarasikan eliminasi malaria di lima kabupaten/kota, yakni Samarinda, Bontang, Balikpapan, Mahulu, dan Kutai Kartanegara, sebagai bagian dari strategi nasional.
"Pada Maret 2024, Kutai Barat melaksanakan bimbingan eliminasi malaria bersama tim kerja dari Kemenkes RI, dengan harapan dapat menambah daftar kabupaten/kota yang bebas malaria," kata Jaya.
Baca Juga:
Dinkes Tanah Laut Temukan 346 Penderita Tuberkulosis di 2024 Kalimantan Selatan
Ia mengatakan salah satu pilar utama dalam strategi eliminasi malaria, yakni memastikan akses universal terhadap layanan pencegahan, diagnosis, dan terapi malaria. Upaya ini melibatkan peningkatan komitmen daerah dan kerja sama antara pemerintah dan swasta.
"Pencegahan malaria di Kalimantan Timur telah dilakukan melalui pembagian media edukasi dan sosialisasi, serta kegiatan skrining, terutama di daerah perbatasan," ucapnya.
Untuk mencapai target eliminasi pada 2027, diperlukan peningkatan kemampuan tim malaria, termasuk pengembangan kurikulum dan bahan ajar di institusi pendidikan kesehatan.