Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengandalkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dari Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk mengatasi masalah sosial di provinsi tersebut.
"Program ini efektif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah," kata Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kaltim Saprudin Saida Panda di Samarinda, Selasa (8/10/2024).
Baca Juga:
Dinas Sosial PPPA Papua Barat Daya Bentuk Kelompok Kerja dan Vocal Point Pengarus Utamaan Gender
Hal tersebut, katanya, mengemuka usai kunjungan kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah ke Kaltim, belum lama ini. Kunjungan dari pemerintah Jateng tersebut bertujuan untuk bertukar pikiran dan strategi terkait pelaksanaan program KUBE.
"Program KUBE merupakan solusi efektif dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat," ujar Panda.
Pihaknya juga berfokus pada strategi dan inovasi penerapan program KUBE sebagai upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat kurang mampu. Pendekatan pemberdayaan berbasis kelompok menjadi kunci utama dalam program ini.
Baca Juga:
Dinas Sosial Kota Solok Serahkan Bantuan Nutrisi Pangan kepada 50 Penyandang Disabilitas
Panda menjelaskan program KUBE mendorong masyarakat untuk berwirausaha secara berkelompok. Melalui pendampingan dan bantuan modal, kelompok usaha ini diharapkan dapat berkembang dan meningkatkan pendapatan anggotanya.
"Dengan berwirausaha, masyarakat tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga keterampilan dan kepercayaan diri," tambah Panda.
Melalui kolaborasi ini, Kaltim dan Jawa Tengah berharap dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam penanganan permasalahan sosial. Pertukaran pengalaman dan pengetahuan seputar implementasi program UEP KUBE menjadi agenda utama dalam pertemuan ini.
"Kami berharap dapat belajar dari Jawa Tengah yang telah memiliki pengalaman dalam menjalankan program KUBE," kata Panda.
Dia menekankan pentingnya pendampingan bagi kelompok usaha yang tergabung dalam program KUBE. Pendampingan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari manajemen usaha, pemasaran hingga akses permodalan.
"Pendampingan yang berkelanjutan akan memastikan keberlanjutan usaha dan kemandirian kelompok," ujarnya.
Ia juga mendorong peran aktif masyarakat dalam program ini. Partisipasi masyarakat, baik dalam bentuk pengawasan maupun dukungan akan meningkatkan efektivitas program KUBE.
"Program ini akan berhasil jika ada sinergi antara pemerintah, masyarakat dan pendamping," pungkas Panda.
[Redaktur: Amanda Zubehor]