WahanaNews-Kaltim | Database milik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diduga bocor dan telah dijual di situs jual beli data ilegal online yang biasa didapat dari hasil peretasan dan kebocoran, RaidForums.
Database tersebut diunggah pada 13 Oktober 2021, pukul 11.07 malam WIB, dengan nama Leaked Database KPAI (kpai.go.id) oleh akun C77.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Kabar kebocoran data itu pun lantas viral di media sosial, Twitter.
Diduga data yang diretas dari KPAI dan dijual di forum ini merupakan identitas pribadi dari orang yang pernah melakukan pengaduan ke KPAI.
Akun C77 yang membocorkan data KPAI ini menyebut selain data KPAI ternyata masih banyak data yang bocor dari sejumlah situs pemerintah.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
"Dan masih banyak lagi database pemerintah indonesia lainnya, 80 persen keamanan website di indonesia sangat lemah terutama go.id," jelas akun yang membocorkan data tersebut pada threat yang ada di RaidForums.
Atas lemahnya pengamanan data situs pemerintah, seorang pengguna lain berkomentar membuat data di situs pemerintah Indonesia terbuka untuk umum.
"Mantap, data Indonesia emang open source," sindir akun sbjnk420.
Saat ditelusuri, data yang disediakan mulai dari nama, nomor KTP, kewarganegaraan, nomor telepon, nomor handphone, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat tanggal lahir, jenis kelamin sampai kota tempat tinggal.
Data-data tersebut merupakan data diri yang sangat rentan untuk dieksploitasi secara daring.
Seperti penipuan online yang kerap terjadi belakangan.
Sebelumnya, sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia juga diduga bocor dan dijual di situs RaidForums.
Sebagian data yang bocor merupakan milik BPJS Kesehatan.
Selain data BPJS Kesehatan, sejumlah data penduduk Indonesia juga penah bocor dan dijual RaidForums.
Pada Mei 2020, sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia bocor dan dijual di situs itu oleh okun bernama Whysodank.
Data itu telah diretas pada Maret 2020.
Data yang dijual seperti ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone, dan password yang masih ter-hash atau tersandi.
Semua dijual dengan harga US$ 5 ribu atau sekitar Rp 74 juta.
Kemudian, 13 juta data pengguna Bukalapak juga di jual di situs itu dengan harga US$ 5 ribu.
Selanjutnya data 2,3 juta data pemilih dalam Pemilu tahun 2014; 230 ribu data pasien Covid 19; hingga 1,2 juta data pengguna Bhineka.
Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), juga telah melakukan pemblokiran terhadap situs RaidForum pada Mei 2021 lalu. [non]