Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Beras Gerakan Pangan Murah (GPM) di Samarinda, Kalimantan Timur, dijual jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp57.000 per 5 kilogram (kg) atau Rp11.400 per kg, hanya seharga Rp10.250 per kg.
"GPM yang kami lakukan selama ini, memang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah harga beras yang berinflasi, makanya harga beras kami jual di bawah HET," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal di Samarinda, Minggu (10/3/2024).
Baca Juga:
Dispora Kaltim Gelar ToT Bola Basket untuk Kembalikan Kejayaan PON 2008 dan 2012
Dalam hal ini, Bulog Samarinda kerja sama dengan berbagai pihak menggelar GPM sejak bulan lalu hingga kini, seperti di kawasan Car Free Day (CFD) Kota Samarinda tiap akhir pekan, digelar sejak 18 Februari hingga kini.
Kemudian pasar murah kerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Samarinda yang dimulai sejak 1 Februari hingga kini, termasuk Kamis dan Jumat lalu dan akan terus berlanjut yang digelar di Jalan Biola Samarinda.
Lantas menggelar pasar murah melalui kerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi Kalimantan Timur digelar sejak 2 Maret hingga saat ini, termasuk pada Rabu (6/3/2024) lalu di halaman Museum Samarinda.
Baca Juga:
Tim SAR Gabungan Kaltim Suplai Logistik Bagi Warga Mahulu Pasca Banjir
“Saat pasar murah di halaman Museum Samarinda Rabu (6/3/2024), awalnya Bulog Samarinda hanya memasok 3 ton beras, namun karena tingginya minat masyarakat, maka sekitar pukul 08.00 pagi sudah habis, sehingga kami datangkan lagi 3 ton, jadi untuk di halaman Museum Samarinda kemarin kami drop 6 ton,” katanya.
Ia melanjutkan, ada pula pasar murah kerja sama dengan Perusda Varia Niaga Samarinda sejak 7 Januari hingga kini, pasar murah kerja sama dengan Sapi Sutha binaan Disperindagkop Kalimantan Timur sejak 1 Februari hingga kini.
"GPM maupun pasar murah dan sejenisnya juga dilakukan kerja sama dengan daerah lain yang menjadi wilayah kerja Bulog Samarinda, seperti dengan pemerintah daerah di Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kutai Timur.
Kecuali dengan Pemkab Mahakam Ulu yang belum ada kerja sama, namun jika Pemkab Mahakam Ulu mengajukan permintaan kerja sama, pihaknya mengaku siap, karena Bulog selalu siap melakukan kerja sama dengan siapapun.
[Redaktur: Amanda Zubehor]