WahanaNews-Kaltim | Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) meminta pemerintah tidak menerbitkan aturan batu di tengah anomali harga batu bara dunia akibat intervensi China.
Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia, mengatakan bahwa harga tinggi komoditas ini hanya bersifat sementara.
Baca Juga:
Rekrutmen PLN 2025 Ditutup, 245 Ribu Lebih Pelamar Berebut Kesempatan Jadi Bagian Transformasi Energi Nasional
Sebab itu, harga batu bara rentan anjlok seiring dengan kebijakan pemerintah dunia, termasuk China.
Dia menyebut, intervensi China terhadap perusahaan tambang di negara itu turut berdampak pada berkurangnya minat pengusaha untuk berinvestasi di sektor batu bara.
Pemerintah, menurutnya, perlu mengambil sikap untuk memastikan investasi ini terus berlanjut.
Baca Juga:
Hujan Meteor Draconid: Fenomena Langit yang Sempat Memesona Cirebon
“Untuk mendorong minat investasi, sebaiknya pemerintah perlu mempertimbangkan untuk tidak menerbitkan aturan yang menambah beban perusahaan apalagi industri pertambangan batu bara,” katanya kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Dia menyebut, dukungan ini perlu diberikan pemerintah terlebih pertambangan batu bara sedang menghadapi tekanan perubahan iklim.
Kondisi ini berakibat pada keberlangsungan dan rencana investasi jangka panjang perusahaan.