Keempat, semakin berdaya. Bulan Ramadan adalah bulan produktif. Berbagai peluang usaha muncul mengiringi berbagai aktivitas ibadah yang melingkupinya.
Memang betul dalam riwayat Baihaqi Rasulullah bersabda bahwa “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih...”.
Baca Juga:
Perkuat Kamtibmas Selama Ramadan, Pemkot Tangerang Bakal Gelar Patroli Gabungan
Namun memahami bahwa berpuasa harus diisi dengan tiduran saja adalah pemahaman yang keliru.
Hadits tersebut bermakna bahwa pasif saja sudah terhitung pahala apalagi aktif dan kreatif.
Tidur secukup dan sewajarnya saja bila diperlukan untuk mmenyiapkan malam yang akan diisi dengan berbagai ibadah.
Baca Juga:
Spesial Ramadan, Transjakarta Hadirkan Program 'Berbagi dalam Perjalanan'
Dalam menjelaskan hadits tersebut Imam Al-Ghazali dalam “Ihya Ulumuddin” menegaskan, “Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih”
Seorang yang berpuasa harus semakin disiplin bekerjanya, semakin inovatif dalam usahanya atau semakin rajin dalam belajarnya.
Sehingga puasa benar-benar melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berdaya.