Menilik APBN Indonesia, sekitar Rp 2.700 triliun sedangkan subsidi energi total sebesar Rp 134 triliun.
“Subsidi energi Rp 134 triliun ini energi total bukan hanya BBM. BBM dan LPG hanya Rp 77 triliun, ini sebelum kenaikan Pertamax kemarin. (Persentase subsidi BBM dan LPG) cuma 2,85 persen,” terang Eddy.
Baca Juga:
Pengumuman! Harga BBM Pertamina Naik, Berlaku Mulai Hari Ini
Sementara itu, pengamat ekonomi dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, Malaysia memberikan banyak subsidi BBM kepada rakyatnya.
“Pada tahun 2022 pemerintah Malaysia bahkan mengestimasi naiknya subsidi BBM menjadi 6,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 96,4 triliun,” ujar Bhima, dihubungi terpisah oleh Kompas.com (2/4/2022).
Bhima menambahkan, subsidi tersebut digunakan pemerintah Malaysia untuk menahan harga BBM dari kenaikan yang berlebihan karena dianggap penting bagi pemulihan daya beli masyarakat.
Baca Juga:
Megawati: Naiknya Harga BBM Hasil Pertimbangan Matang
Indonesia lebih banyak impor BBM
Malaysia merupakan produsen minyak dengan total produksi 539 ribu barel per hari.
Sementara konsumsinya, mencapai 727.946 barel per hari. Selisih ini, imbuh Bhima, ditutup dari impor, tapi tidak terlalu besar.