Budanov menyebut bahwa operasi pasukan Rusia di sekitar Kiev telah gagal dan sekarang tidak mungkin bagi pasukan Rusia untuk menggulingkan pemerintah Ukraina.
Menurut Budanov, Putin sekarang akan fokus pada wilayah selatan dan timur Ukraina.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
Setelah lebih dari empat pekan perang berlangsung, Rusia gagal merebut kota besar Ukraina dan mengisyaratkan penurunan target dengan kini fokus pada 'pembebasan' wilayah Donbass, di mana separatis pro-Rusia bertempur melawan militer Ukraina selama delapan tahun terakhir.
Seorang pemimpin lokal di wilayah separatis yang menyebut diri Republik Rakyat Luhansk, pada Minggu (27/3), menyatakan bahwa wilayah itu segera menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Hal itu sama seperti yang terjadi di Crimea setelah dicaplok Rusia tahun 2014 lalu.
Baca Juga:
Makin Runyam! Polandia-Ukraina Cekcok Gara-gara Pidato Zelensky
Pada saat itu, warga Crimea memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung Rusia -- hasil referendum yang ditolak untuk diakui banyak negara.
Kementerian Luar Negeri Ukraina membantah adanya rencana referendum semacam itu di wilayah Ukraina bagian timur.
"Semua referendum palsu di wilayah yang diduduki sementara adalah batal dan tidak berlaku dan tidak akan memiliki validitas hukum," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, kepada Reuters. [Ss/ringan]