“Ada ruang bagi pihak anonim untuk menyerang paslon dengan isu-isu yang tidak jelas. Pengawasan dalam konteks kampanye ini menjadi sangat vital agar pendidikan politik yang diharapkan bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, Jauchar menyoroti pentingnya kebijakan terkait pengelolaan sumber daya alam Kaltim yang besar sebagai salah satu topik utama dalam kampanye.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
“Kaltim adalah daerah dengan sumber daya alam yang melimpah dan penghasil devisa besar bagi negara. Muatan kampanye dari kandidat tidak bisa lepas dari isu ini. Mereka harus menjelaskan bagaimana mereka akan mengelola Kaltim ke depan,” ujarnya.
Jauchar juga mengingatkan bahwa materi kampanye yang beredar di media sosial dan media online harus diawasi dengan ketat. Kampanye terbuka yang sifatnya pengarahan massa mungkin lebih mudah dikontrol, tetapi yang dikhawatirkan adalah pergeseran-pergeseran yang bisa terjadi di masyarakat atau publik.
"Diskusi dan debat yang ideal tentang program-program paslon bisa saja dipelintir atau dimaknai sesuai dengan kepentingan pihak tertentu,” jelasnya.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Ia menekankan pentingnya pengawasan dan kontrol terhadap materi kampanye agar tidak melanggar aturan dan tetap sesuai dengan kondisi yang seharusnya terjadi dalam kampanye Pilkada.
“Pengawasan yang ketat diperlukan agar kampanye berjalan dengan baik dan pendidikan politik kepada masyarakat bisa tercapai,” pungkas Jauchar.
[Redaktur: Amanda Zubehor]