Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Pemerintah Kota Samarinda merespons fenomena arus urbanisasi ke ibu kota Provinsi Kalimantan Timur yang diperkirakan meningkat pasca Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Dari data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), jumlah penduduk Samarinda tahun 2023 adalah 861.878 jiwa, dibandingkan dengan 2022 yang sekitar 849.700 jiwa," jelas Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso di Samarinda, Minggu (14/4/2024).
Baca Juga:
Antisipasi Efek Urbanisasi, Ketua DPRD Kota Bekasi Minta Hal Ini
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, penduduk Kota Tepian diproyeksikan mencapai 878.405 jiwa pada tahun 2024 dan diperkirakan terus meningkat pada 2025 dengan prediksi 884.155 jiwa.
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Samarinda, menurut Rusmadi, kemungkinan besar salah satunya disebabkan oleh migrasi penduduk dari daerah lain, terutama Jawa dan Sulawesi, yang tertarik dengan peluang kerja dan magnet Ibu Kota Nusantara.
Pemkot Samarinda telah menyiapkan beberapa upaya, menyadari potensi permasalahan yang timbul akibat urbanisasi, salah satunya adalah dengan memperketat pencatatan pendatang baru melalui para RT.
Baca Juga:
Soroti Fenomena Urbanisasi di Kota Bekasi, Ini Imbauan Komisi IV DPRD
"Kami wajibkan aparat di tingkat bawah, seperti camat, lurah, dan RT, untuk memberikan laporan cepat ketika ada pendatang baru," ujar Rusmadi.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga meluncurkan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) untuk membantu pendatang baru beradaptasi dengan lingkungan kota.
"Program ini bertujuan untuk memperbaiki kampung, menjadikannya bersih, sehat, nyaman, dan terang, serta memberikan ruang bermain bagi anak-anak," jelas Rusmadi.