Ia memaparkan bahwa salah satu tantangan utama terkait urbanisasi adalah ketersediaan perumahan. Meningkatnya jumlah penduduk berpotensi memicu munculnya permukiman kumuh dan kepadatan penduduk yang tinggi.
"Kami antisipasi dengan ruang yang rigid sesuai tata ruangnya. Daerah-daerah peruntukan untuk permukiman sudah jelas, dan peraturan untuk perizinan membangun rumah dan gedung juga diperketat," tegas Rusmadi.
Baca Juga:
Antisipasi Efek Urbanisasi, Ketua DPRD Kota Bekasi Minta Hal Ini
Pengamat sosial dari Universitas Mulawarman (Unmul) Muhammad Arifin berpendapat bahwa urbanisasi di Samarinda dapat memberikan dampak positif dan negatif.
"Di satu sisi, urbanisasi dapat meningkatkan ekonomi kota dan membawa ide-ide baru. Namun di sisi lain urbanisasi juga dapat memicu permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan resistensi sosial," jelasnya.
Arifin menyarankan agar Pemkot Samarinda bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengelola urbanisasi dengan baik dan memaksimalkan dampak positifnya.
Baca Juga:
Soroti Fenomena Urbanisasi di Kota Bekasi, Ini Imbauan Komisi IV DPRD
[Redaktur: Amanda Zubehor]