Ia mengatakan revitalisasi tersebut bukan hanya dari sisi fisik tetapi juga konten di dalamnya.
"Salah satunya dengan sudah melakukan digitalisasi koran yang terbit sejak 1800. Di bidang lain, Monumen Pers harus tampil dalam berbagai kegiatan bukan hanya menyangkut pers tetapi juga komunikasi publik," katanya.
Baca Juga:
Sekretariat Kabinet Gelar Pelatihan Penerjemahan Teks Jurnalistik
Ketua PWI Pusat Atal S Depari mengatakan bagi media massa, kepentingan umum menjadi yang utama. Bahkan, pers memberikan kontribusi luar biasa terhadap bangsa dan rakyat.
"Spirit pers kita luar biasa, apa yang harus dilakukan oleh pers Indonesia, yakni harus punya profesionalisme dan kompetensi. Sekarang sudah ada standarnya, wartawan tanpa kompetensi tidak akan bisa dipertanggungjawabkan, apakah mampu mengemban amanah," katanya.
Ia mengatakan pers harus bisa beradaptasi dengan multitasking, di antaranya mampu membuat video dan gambar.
Baca Juga:
Soal Revisi UU MK dan UU Penyiaran yang Disingung Megawati, Ini Respons Puan
"5G akan hadir sebentar lagi, televisi akan digitalisasi semua, bayangan saya akan tumbuh televisi digital, ini peluang. Program pendidikan PWI ke depan harus mengarah ke sini, ke arah era digitalisasi," katanya. [As]