Prajurit yang dalam keadaan kritis, yaitu Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman. Enam lainnya yang luka-luka, yaitu Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.
Para korban dijadwalkan dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter, tetapi jadwal penerbangan menyesuaikan kondisi cuaca, terang Dinas Penerangan TNI AL.
Baca Juga:
PWI Papua Barat Daya Minta Ketua FJPI PBD Ralat Kalimat "Wartawan Hadiri Undangan Lantamal XIV Tidak Tau Persoalan dan Tidak Bikin Berita Awal"
“Kehangatan hubungan yang harmonis di Masyarakat Nduga saat ini terganggu dengan situasi (serangan) ini,” kata Dinas Penerangan TNI AL.
Sejauh ini, motif serangan masih didalami oleh aparat. Pihak KKB kemungkinan mendapatkan alat pelontar granat saat menyerang Satgas Yonif 700, sementara granatnya diduga rampasan dari Satgas Yonif 300.
Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon 3 Mar, yang dijaga oleh 35 personel, berlokasi kurang lebih 1 kilometer dari Polres Nduga.
Baca Juga:
Silaturahmi dengan Wartawan, Ini Kata Danlantamal XIV Sorong
Di samping menjaga wilayah, prajurit TNI AL di Pos Quary Bawah rutin menggelar kegiatan bakti sosial, di antaranya memberi pelayanan kesehatan, pendidikan, lomba-lomba, serta mendukung kegiatan adat dan agama.
Enam orang anggota Yonif Marinir-3 yang terluka dalam kontak tembak dengan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Kwareh Bawah, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (27/3) dievakuasi ke Timika.
Keenam korban luka tembak yang dievakuasi yakni Serda RF, Serda BP, Serda EES, Pratu ASA, Prada ADP, dan Prada LH. Setibanya di Timika, langsung dirawat di IRD RSUD Timika, kata Waka Pendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan di Jayapura, Minggu.