Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda, Kalimantan Timur, sedang mempersiapkan Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), seiring kenaikan harga beras premium di kawasan perbatasan tersebut.
Dari harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah senilai Rp13.100 per kg, ternyata harga jual eceran di kawasan itu rata-rata sebesar Rp17.000 per kg, atau mengalami kenaikan 29,77 persen.
Baca Juga:
Pemprov Kalimantan Timur Optimistis Wisatawan Tetap Tertarik Kunjungi Ibu Kota Nusantara
"Senin kemarin saya mengikuti rapat koordinasi (rakor) dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim yang membahas masalah ini, sehingga sekarang bersiap melakukan Gerakan Pangan Murah di Mahulu melalui subsidi ongkos angkut," kata Kepala Bulog Samarinda Ronny Anwar di Samarinda, Selasa (12/11/2024).
Dalam rapat kemarin, katanya lagi, juga dibahas tentang beberapa hal mengapa harga beras premium di kawasan itu lebih tinggi ketimbang kabupaten/kota lain di Kaltim yang masuk wilayah kerja Bulog Samarinda.
Sejumlah hal yang menyebabkan harga beras naik seperti letak geografis dan jarak tempuh ke Kabupaten Mahulu yang cukup sulit dan sangat jauh dari Kota Samarinda, kondisi ini membuat biaya distribusi lebih mahal ketimbang ke daerah lain, sehingga dampaknya adalah harga menjadi naik.
Baca Juga:
Isran Noor Sukses Tingkatkan Jumlah Lapangan Kerja di Kaltim
“Langkah yang diambil Bulog Cabang Samarinda adalah Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui subsidi ongkos angkut untuk seluruh komoditi yang diperjualbelikan, untuk mengendalikan harga di kawasan itu,” katanya.
Ia melanjukan, Gerakan pangan Murah yang segera digelar ini merupakan hasil koordinasi dan sinergisitas dengan sejumlah pihak, seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahakam Ulu, kemudian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk sementara beras yang disiapkan untuk dijual di GPM antara 10-20 ton, namun, lanjutnya, jumlah ini masih menunggu surat resmi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahulu, sedangkan biaya subsidi ongkos angkut dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Kalimantan Timur.