WahanaNews-Kaltim | Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengklaim bahwa Kurikulum Merdeka memiliki tiga keunggulan yang tak jauh berbeda dengan prototipe.
Seperti diketahui, Nadiem Makarim resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka yang merupakan eks kurikulum prototipe.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tegur Nadiem Terkait Ketimpangan Infrastruktur Pendidikan
Salah satu keunggulan Kurikulum Merdeka yaitu tidak adanya program peminatan bagi siswa pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Siswa SMA kini bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan aspirasinya di dua tahun terakhir sekolah.
"Dia tidak terkotak kotak kepada misalnya IPA atau IPS saja. Mereka bisa memilih sebagian IPA, materi pelajaran IPA, sebagian IPS," kata Nadiem dalam 'Peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar' secara daring, Jumat (11/2).
Baca Juga:
Sejarah dan Sosok Pencetus Hari Buku Nasional
Nadiem menuturkan, kebebasan memilih ini tidak hanya diberikan kepada siswa saja, tetapi juga kepada guru serta sekolah.
Dia menjelaskan, guru akan diberikan hak untuk maju atau mundur di dalam suatu fase kurikulum dengan menyesuaikan tahap pencapaian dan perkembangan murid-murid.
"Karena guru itu terpaksa untuk terus maju tanpa memikirkan siapa yang ketinggalan. Jadi guru ini bisa memilih kalau misalnya guru itu merasa dia mau lebih cepat itu bisa, kalau guru itu merasa dia mau pelan-pelan sedikit untuk memastikan tidak ada [murid] yang ketinggalan juga bisa," ujar Nadiem.