Dengan dorongan yang kuat, angin yang menghempas bongkahan-bongkahan es yang turun akan dapat menyebabkan beberapa hal berikut:
nyebabkan cedera pada manusia maupun hewan, paling berbahaya dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga:
Sejumlah Rumah Warga di Sumsel Rusak Akibat Fenomena Hujan Es
Kecepatan jatuhnya hujan es tergantung pada ukuran hujan es, gesekan antara hujan es dan udara di sekitarnya, kondisi angin setempat (baik horizontal maupun vertikal), dan tingkat leleh batu es tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa, hujan es alami turun lebih lambat daripada bola es padat. Untuk hujan es kecil (diameter kurang dari 1 inci), kecepatan jatuh yang diperkirakan adalah antara 9 dan 25 mph.
Untuk hujan es yang biasanya terlihat dalam badai petir yang parah (diameter 1 inci hingga 1,75 inci), kecepatan jatuh yang diperkirakan adalah antara 25 dan 40 mph.
Baca Juga:
Pekanbaru Alami Fenomena Hujan Es, Ini Penjelasan BMKG
Jika dilihat dari udara, terbukti bahwa hujan es turun di jalur yang dikenal sebagai petak hujan es.
Hal ini terjadi saat badai bergerak saat hujan es turun dan ukurannya berkisar dari beberapa hektar hingga area selebar 10 mil dan panjang 100 mil.
Beberapa badai, alih-alih menghasilkan hujan es yang besar, malah menghasilkan hujan es dalam jumlah yang banyak.