Jokowi berpidato di hadapan Presiden World Economic Forum Børge Brende dan para pemimpin ekonomi dunia yang menghadiri pertemuan tahunan itu.
Presiden Jokowi mengungkapkan, di lingkup domestik, Indonesia menjadikan masa pademi ini sebagai sarana berbenah diri, meletakkan dasar-dasar bagi pertumbuhan yang lebih kuat, dan berkelanjutan.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Kami terus mereformasi struktur ekonomi kami, memperbaiki iklim bisnis, memperbaiki iklim investasi. Kami telah memperbaiki ekosistem investasi, mempermudah perizinan, memberikan kepastian hukum, dan memberikan insentif khusus bagi sektor-sektor investasi prioritas,” katanya.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), antara lain melalui program upskilling dan reskilling, pembentukan politeknik yang bekerja sama dengan industri dan kerja sama dengan universitas di luar negeri.
“Indonesia juga terus melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur yang berkontribusi pada peningkatan investasi dan iklim usaha,” katanya.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Lebih lanjut dikatakan, sumber-sumber pertumbuhan baru, terutama ekonomi hijau, akan terus dikembangkan.
Antara lain, pengembangan ekosistem industri kendaraan tenaga listrik dan pembangunan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan Utara.
“Kolaborasi dengan pihak swasta juga akan diperkuat,” katanya. [As]