WahanaNews-Borneo| Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pebisnis kelas internasional dan pelaku ekonomi dunia berinvestasi di Indonesia khususnya pada enak sektor prioritas.
“Saya mengajak para pemangku kepentingan dalam forum ini untuk bermitra dengan Indonesia. Maju bersama, tumbuh bersama,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri World Economic Forum (WEF) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (20/1/2022).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Keenam sektor prioritas itu terdiri atas, pertama industri padat karya yang berorientasi ekspor, termasuk industri kesehatan. Kedua, energi terbarukan. Ketiga, infrastruktur.
Keempat, otomotif khususnya kendaraan listrik. Kelima, pariwisata. Dan, yang keenam adalah pertambangan yang memiliki nilai tambah.
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan sejumlah prioritas pembangunan.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Diantaranya adalah peningkatan produksi pangan melalui pengembangan food estate, penerapan konsep pembangunan rendah karbon.
Lalu ada juga transformasi menuju ekonomi digital melalui perluasan, pemerataan, serta peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan digital.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Praktino.
Jokowi berpidato di hadapan Presiden World Economic Forum Børge Brende dan para pemimpin ekonomi dunia yang menghadiri pertemuan tahunan itu.
Presiden Jokowi mengungkapkan, di lingkup domestik, Indonesia menjadikan masa pademi ini sebagai sarana berbenah diri, meletakkan dasar-dasar bagi pertumbuhan yang lebih kuat, dan berkelanjutan.
“Kami terus mereformasi struktur ekonomi kami, memperbaiki iklim bisnis, memperbaiki iklim investasi. Kami telah memperbaiki ekosistem investasi, mempermudah perizinan, memberikan kepastian hukum, dan memberikan insentif khusus bagi sektor-sektor investasi prioritas,” katanya.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), antara lain melalui program upskilling dan reskilling, pembentukan politeknik yang bekerja sama dengan industri dan kerja sama dengan universitas di luar negeri.
“Indonesia juga terus melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur yang berkontribusi pada peningkatan investasi dan iklim usaha,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, sumber-sumber pertumbuhan baru, terutama ekonomi hijau, akan terus dikembangkan.
Antara lain, pengembangan ekosistem industri kendaraan tenaga listrik dan pembangunan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan Utara.
“Kolaborasi dengan pihak swasta juga akan diperkuat,” katanya. [As]