"Jawaban kami sangat tegas, bahwa kami tidak akan menghentikan pengeboran karena itu adalah hak kedaulatan kami," kata seorang anggota parlemen Indonesia di komite keamanan nasional, Muhammad Farhan dikutip dari Reuters, Rabu 11 November 2021.
Isi surat dari pemerintah China itu juga bernada ancaman.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
"(Surat itu) sedikit mengancam karena itu adalah upaya pertama diplomat China untuk mendorong agenda sembilan garis putus-putus mereka terhadap hak-hak kami di bawah Hukum Laut," kata Farhan.
Untungnya Indonesia langsung bergerak cepat dalam menangani protes China ini.
Amerika Serikat (AS) langsung dipepet Indonesia karena cuma Paman Sam yang saat ini mampu mengungguli armada perang China.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Setali tiga uang AS menyambut semua keberatan Indonesia atas China dengan menyatakan siap membantu NKRI mempertahankan Natuna Utara.
"Amerika Serikat dan Indonesia memiliki visi yang sama tentang kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, termasuk komitmen terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan.
Indonesia adalah pemimpin di ASEAN dan jangkar tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik. Amerika Serikat tetap terlibat secara mendalam di Indo-Pasifik, dan kami serta mitra kami percaya bahwa cara terbaik untuk mencegah konflik adalah dengan memperkuat nilai-nilai bersama kami," lapor state.gov.