“Kita juga disapa oleh pandemi yang tidak gampang, tapi pandemi menjadi _
blessing in disguise yang memaksa kami hadir dengan cara-cara yang tidak biasa demi melayani masyarakat dan menghasilkan hasil yang lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, ajang IGA Award itu sendiri merupakan penganugerahan yang diadakan untuk memotivasi pemerintah daerah agar terus berinovasi dengan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerahnya. Capaian daerah dalam lomba yang diselenggarakan oleh Kemendagri ini menjadi salah satu sumber peningkatan pendapatan daerah.
Baca Juga:
Sebelas Desa Persiapan di Kutai Timur Masih Menunggu Keputusan Kemendagri
"Nantinya NTB mendapatkan suntikan tambahan berupa Dana Insentif Daerah, Selain itu tentunya menjadi prioritas lokus Dana Tugas Pembantuan," ujarnya.
Tito juga berharap acara seperti IGA Award bukan hanya sekedar seremonial, tetapi dapat memberikan iklim kompetitif antar daerah dalam membangun daerahnya.
“Kita harapkan dengan adanya kegiatan ini, bukan sekedar seremonial, tapi akan memberikan iklim yang kompetitif antar daerah untuk saling berlomba dalam membuat terobosan-terobosan kreatif dan betul-betul menunjukkan kemampuan leadership yang kuat,” harap Mendagri Tito.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Tunda Penyaluran Bansos Hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai
Pada anugerah tersebut, Provinsi NTB masuk dalam kategori Provinsi yang sangat inovatif bersama 6 provinsi lainnya. Dan Provinsi NTB kembali terpilih menjadi Pemda Terinovatif bersama empat provinsi lain setelah melalui berbagai tahapan, yaitu tahapan penjaringan, tahapan pengukuran, tahapan penilaian, validasi lapangan, hingga penetapan dan pemberian penghargaan. Adapun lebih dari 80 inovasi daerah yang didaftarkan dan dinilai menjadi faktor penentu penilaian akhir.
NTB Care, NTB satu data, Samsat Apps, adalah contoh inovasi daerah yang menyumbang point tinggi dalam penilaian IGA 2021. [As]