Di samping itu, mythomania kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Orang yang suka berbohong sering muncul sebagai gejala dari penyakit atau gangguan mental tertentu yang lebih besar.
Beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang rentan menjadi mitomania meliputi gangguan bipolar, attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), narcissistic personality disorder (NPD), gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder), atau ketergantungan zat (kecanduan).
Baca Juga:
Diduga Pemicu Bocah Agresif, Kominfo Buka Peluang Blokir Game Online
Bagaimana cara mengatasi mythomania?
konseling psikologi
Penderita mythomania umumnya memerlukan pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat-obatan tertentu. Seorang terapis, seperti psikolog atau psikiater, dapat membantu penderita menghadapi kondisi ini.
Baca Juga:
Polres Blitar Periksa Kejiwaan Siswa MTS yang Pukuli Temannya hingga Tewas
Melalui terapis, seseorang yang sering berbohong akan diidentifikasi apakah ia memiliki gangguan mental tertentu yang mendasarinya. Jika ya, terapis akan berupaya untuk mengatasi seluruh masalah kesehatan mental yang dimilikinya.
Meski demikian, melakukan perawatan melalui psikoterapi pun bisa sangat sulit dilakukan. Pasalnya, penderita mythomania bisa saja berkata tidak jujur selama perawatan berlangsung.
Oleh karena itu, jenis perawatan ini akan berjalan dengan efektif jika penderitanya sadar akan kondisinya dan mau menghentikan kebiasaan bohong yang dilakukannya. Jika dipaksa, penderita kondisi ini mungkin tidak akan bekerja sama.