Tiga orang tersebut kini tengah menjalani isolasi di Manado. Menkes menekankan, 5 orang ini masih probable. Karena baru di tes PCR.
Lima sampel orang tersebut telah dikirim ke Litbangkes Kemenkes guna mengetahui varian dari virus yang menjangkit mereka. "Semoga 3 hari ke depan kita bisa mendapat konfirmasi apakah ini Omicron atau tidak," jelas dia.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kasus probable adalah orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas akibat aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS) atau meninggal. Kasus probable memiliki gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Pasien pertama Covid-19 varian Omicron sebelumnya terdeteksi di Indonesia. Pasien pertama itu terkonfirmasi seorang pekerja pembersih Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, berinisial N.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kronologi kasus pertama Omicron teridentifikasi. Berawal dari pasien N dan dua orang lainnya menjalani tes PCR pada Rabu 8 Desember 2021. Hasil tes baru keluar pada Jumat 10 Desember. Dari hasil tersebut menunjukan ketiga orang tersebut positif Covid-19.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Di waktu bersamaan, Kementerian Kesehatan mengirim sampel hasil tes PCR ke Litbangkes untuk dilakukan tes whole genome sequencing (WGS).
Rabu, 15 Desember 2021, hasil tes menunjukan 1 orang terkonfirmasi tertular varian Omicron, sementara dua orang lainnya negatif. Budi menyampaikan, saat dilakukan tes, tiga orang tersebut dalam kondisi sehat dan tidak mengalami gejala.
Satuan Tugas Covid-19 melakukan investigasi terhadap sumber penularan mutasi virus varian Omicron. Penelusuran dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki kontak erat dari pasien yang teridentifikasi positif terinfeksi Omicron. [As]