WahanaNews-Borneo | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan, 2 kasus positif varian Omicron kembali terdeteksi di tanah air. Dengan begitu, total pasien terkonfirmasi Omicron di Indonesia menjadi tiga orang.
"Iya, benar ada dua pasien (riwayat perjalanan) dari Amerika dan Inggris," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (18/12).
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Dua kasus itu terdeteksi setelah Litbangkes melakukan uji sampel melalui metode whole genome sequencing (WGS) terhadap lima sampel probable Omicron.
Whole genome sequencing (WGS) merupakan metode komprehensif untuk menganalisa sebuah genome. Sementara genome adalah satu kumpulan gen yang berwujud sebuah organisme dan memiliki informasi yang dapat mengidentifikasi sebuah penyakit atau infeksi.
Sedangkan menurut Nadia, untuk hasil uji terhadap tiga sampel probable Omicron belum keluar. "Belum ada, tunggu informasi lanjut," ucap Nadia.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat melakukan konferensi pers, menyebutkan ada 5 kasus probable Omicron. "Kementerian Kesehatan mendeteksi 5 probable Omicron," kata Budi.
Dari lima kasus probabel, merupakan dua warga negara Indonesia yang baru kembali dari perjalanan luar negeri yakni Amerika Serikat dan Inggris. Kemudian tiga orang warga negara asing dengan riwayat perjalanan dari Tiongkok.
"Sekarang sedang diisolasi di Wisma Atlet. 3 Kasus yang lainnya adalah warga negara asing dari China yang datang ke Manado," katanya.
Tiga orang tersebut kini tengah menjalani isolasi di Manado. Menkes menekankan, 5 orang ini masih probable. Karena baru di tes PCR.
Lima sampel orang tersebut telah dikirim ke Litbangkes Kemenkes guna mengetahui varian dari virus yang menjangkit mereka. "Semoga 3 hari ke depan kita bisa mendapat konfirmasi apakah ini Omicron atau tidak," jelas dia.
Dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kasus probable adalah orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas akibat aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS) atau meninggal. Kasus probable memiliki gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Pasien pertama Covid-19 varian Omicron sebelumnya terdeteksi di Indonesia. Pasien pertama itu terkonfirmasi seorang pekerja pembersih Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, berinisial N.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kronologi kasus pertama Omicron teridentifikasi. Berawal dari pasien N dan dua orang lainnya menjalani tes PCR pada Rabu 8 Desember 2021. Hasil tes baru keluar pada Jumat 10 Desember. Dari hasil tersebut menunjukan ketiga orang tersebut positif Covid-19.
Di waktu bersamaan, Kementerian Kesehatan mengirim sampel hasil tes PCR ke Litbangkes untuk dilakukan tes whole genome sequencing (WGS).
Rabu, 15 Desember 2021, hasil tes menunjukan 1 orang terkonfirmasi tertular varian Omicron, sementara dua orang lainnya negatif. Budi menyampaikan, saat dilakukan tes, tiga orang tersebut dalam kondisi sehat dan tidak mengalami gejala.
Satuan Tugas Covid-19 melakukan investigasi terhadap sumber penularan mutasi virus varian Omicron. Penelusuran dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki kontak erat dari pasien yang teridentifikasi positif terinfeksi Omicron. [As]