Sedangkan di Kabupaten Sukamara, banjir telah terjadi sejak 13 September 2022 dengan ketinggian banjir setinggi 50 cm, yang terjadi pada 1 kecamatan atau 3 desa.
“Pada Kabupaten Barito Selatan banjir terjadi sejak 13 September 2022 dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter yang terjadi pada Desa Sei Paken akibat meluapnya Sungai Ayuh,” jelas Kelaksa BPB-PK Kalteng.
Baca Juga:
Tanggapi Aspirasi FWR DAS Rawalumbu, Komisi II Bakal Lakukan Hal Ini
Ia melanjutkan pada Lamandau, terdapat 4 Kecamatan dengan 10 Desa, serta jumla 230 KK, 316 Jiwa, dan 212 rumah tang terdampak
Lalu pada Kotim, banjir terjadi sejak 5 September hingga sekarang, yang di akibatkan curah hujan yang tinggi, mengakibatkan 7 kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian air 15cm hingga 190 cm.
“Saat ini Kotim sudah menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir sejak pertama kali banjir, yang mana terdapat 7 Kecamatan, 33 Desa, 2021 KK, 1384 Jiwa , dan 818 rumah terdampak. Petugas masih melakukan pemantauan secara berkala dan mendirikan tenda pengungsian,” jelas Falery.
Baca Juga:
BPBD Sulawesi Tengah Laporkan 875 KK Terdampak Banjir di Morowali Utara
Kemudian terdapat 3 kabupaten yang sudah surut, yakni Barito Utara, Murung Raya, dan Gunung Mas.
“BPB-PK Kalteng terus melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten setempat untuk memastikan masyarakat yang terancam dan terdampak banjir mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya,” tutupnya.