WahanaNews-Borneo | Banjir di Kalteng, beberapa wilayah Kalimantan Tengah kini sedang dilanda bencana banjir, meskipun memasuki musim kemarau berdasarkan data Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Namun nyatanya masih terjadi hujan di wilayah Kalteng yang menyebabkan banjir akibat luapan sungai.
Baca Juga:
Tanggapi Aspirasi FWR DAS Rawalumbu, Komisi II Bakal Lakukan Hal Ini
Kepala Pelaksana (Kelaksa) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng, Falery Tuwan mengatakan sebanyak 10 kabupaten dan kota dilanda banjir.
“Terdapat 10 daerah di Kalteng yang terdampak banjir, 7 diantaranya yakni Kabupaten Katingan, Pulang Pisau, Kota Palangkaraya, Sukamara, Barito Selatan, Kotawaringin Timur, dan Lamandau,” terangnya, Rabu (21/9/2022) pagi.
Ia melanjutkan, sedangkan 3 daerah yang sudah mulai surut yakni Barito Utara, Murung Raya, dan Gunung Mas.
Baca Juga:
BPBD Sulawesi Tengah Laporkan 875 KK Terdampak Banjir di Morowali Utara
“Pada Katingan banjir terjadi sejak 4 September 2022 dengan ketinggian air 5 cm hingga 37 cm, total yang terdata 7 Kecamatan, 31 desa 1.240 KK, 2.148 Jiwa, serta 932 rumah terdampak banjir,” jelas Falery Tuwan.
Kemudian pada Pulang Pisau, banjir terjadi sejak 4 September hingga sekarang, untuk kondisi terakhir air masih turun naik di 15 cm, kemudian 2 kecamatan, 8 desa , 387 KK, dan 313 rumah yang terdampak.
Lalu banjir terjadi sejak 8 September 2022 hingga sekarang, dengan ketinggian air 50 cm hingga 1 meter, 4 kecamatan, 17 kelurahan, 4.683 KK atau sebanyak 16.767 jiwa yang terdampak banjir.
Sedangkan di Kabupaten Sukamara, banjir telah terjadi sejak 13 September 2022 dengan ketinggian banjir setinggi 50 cm, yang terjadi pada 1 kecamatan atau 3 desa.
“Pada Kabupaten Barito Selatan banjir terjadi sejak 13 September 2022 dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter yang terjadi pada Desa Sei Paken akibat meluapnya Sungai Ayuh,” jelas Kelaksa BPB-PK Kalteng.
Ia melanjutkan pada Lamandau, terdapat 4 Kecamatan dengan 10 Desa, serta jumla 230 KK, 316 Jiwa, dan 212 rumah tang terdampak
Lalu pada Kotim, banjir terjadi sejak 5 September hingga sekarang, yang di akibatkan curah hujan yang tinggi, mengakibatkan 7 kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian air 15cm hingga 190 cm.
“Saat ini Kotim sudah menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir sejak pertama kali banjir, yang mana terdapat 7 Kecamatan, 33 Desa, 2021 KK, 1384 Jiwa , dan 818 rumah terdampak. Petugas masih melakukan pemantauan secara berkala dan mendirikan tenda pengungsian,” jelas Falery.
Kemudian terdapat 3 kabupaten yang sudah surut, yakni Barito Utara, Murung Raya, dan Gunung Mas.
“BPB-PK Kalteng terus melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten setempat untuk memastikan masyarakat yang terancam dan terdampak banjir mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya,” tutupnya.