Namun, Wakil Ketua Pertama Komite Dewan Federasi untuk hubungan Internasional Moskow; Vladimir Dzhabarov, mengatakan bahwa saat ini tidak ada rencana bagi Rusia untuk mengerahkan senjata nuklirnya ke wilayah Belarusia.
“Lukashenko telah menyarankan bahwa, jika perlu, pasukan nuklir Rusia dikerahkan di wilayah Belarusia. Tapi sejauh yang saya tahu, ini belum melanjutkan pembicaraan sebelumnya, tidak ada negosiasi,” katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (20/1/2022).
Kekhawatiran dari Washington muncul setelah Belarusia mengumumkan amandemen yang diusulkan untuk undang-undang dasar negara itu bulan lalu.
Baca Juga:
Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di Kabinetnya
Sebuah pasal dalam konstitusi saat ini, yang menetapkan bahwa Belarus bertujuan menjadikan wilayahnya sebagai zona bebas nuklir, dan negara netral, tampaknya telah dihapus.
Namun, dalam draf terbaru pasal tersebut telah diganti dengan klausul yang mengesampingkan agresi militer dari wilayahnya terhadap negara lain, membuka spekulasi bahwa Minsk dapat mengizinkan hulu ledak nuklir ditempatkan di negara tersebut.
Pada akhir November, Lukashenko mengatakan Rusia harus mengerahkan hulu ledak nuklir di wilayah Belarusia jika senjata nuklir NATO maju ke timur melalui Eropa. [As]