Ketika ditanya alasan RI menyetujui kerja sama tersebut, Beni menjawab, "Itu tadi, supaya bisa mandiri dari ketergantungan negara lain [Barat]."
Pendapat pengamat lain soal manfatk kolaborasi Korsel-RI bikin KF-21, baca di halaman berikutnya...
Sementara itu, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati juga memiliki pendapat yang senada.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
"Kerja sama tersebut merupakan proyek strategis untuk memperkuat alutsista TNI. Pesawat Tempur KF-X/IF-X memenuhi prototipe pesawat tempur modern untuk mengimbangi kekuatan udara beberapa negara tertentu di kawasan," kata Susaningtyas, Senin (25/7).
“Jadi pesawat tempur tersebut dirancang nantinya diproduksi di PT DI [Dirgantara Indonesia] dengan kapabilitas yang lebih baik dalam rancangan manuver ekstrem.”
"Dengan dilengkapi berbagai jenis rudal dan roket, maka pesawat tempur tersebut akan menjadi salah satu tulang punggung pencapaian air superiority [superioritas udara] di langit Indonesia," katanya.
Baca Juga:
Performa Garang Rudal Rusia Vympel R-73 Milik TNI AU
Susaningtyas juga mengungkapkan TNI perlu meningkatkan kemampuan tempurnya.
"Dalam konsep perang udara di masa mendatang, TNI memang perlu meningkatkan kemampuan tempurnya, tidak saja di ruang udara [airspace] tetapi juga di ruang angkasa [outer space]. Baik ruang udara maupun ruang angkasa, keduanya merupakan kedaulatan udara NKRI," ujarnya.
Dari sisi Korsel, Susaningtyas menyampaikan Seoul menyetujui bantuan Jakarta karena negara itu merasakan manfaat dari kerja sama keduanya.