Bahkan, Menteri Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno yang akrab disapa Sandi mengaku ada sejumlah timnya yang gagal berangkat ke Balikpapan akibat tidak kebagian kursi pesawat.
Sandi juga berupaya turun tangan dengan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menuntaskan sulitnya mencari tiket penerbangan ke Balikpapan.
Baca Juga:
Pemancing Tenggelam di Balikpapan Ditemukan Setelah Empat Hari Pencarian Tim SAR
"Kolaborasi dengan sejumlah instansi akan menuntaskan (permintaan penerbangan), terutama dengan Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Dia mengatakan salah satu solusi persoalan harga tiket ke Kalimantan Timur yang sangat tinggi adalah penambahan jumlah penerbangan baik ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, ataupun Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda.
Menparekraf mengaku sering menerima keluhan tentang harga ataupun jumlah tiket pesawat terbang di tanah air yang lebih tinggi dibanding penerbangan ke mancanegara.
Baca Juga:
Pemprov Kaltim Temukan Pelanggaran Kemasan Saat Sidak di Pasar Tradisional Balikpapan
"Bukan tiket yang mahal, tapi memang nggak ada tiket-nya," ujarnya.
Sandi mengatakan kelangkaan tiket pesawat menuju Kalimantan Timur disebabkan keterbatasan penerbangan serta peningkatan aktivitas seiring pemindahan Ibu Kota Nusantara.
"Makanya, banyak masyarakat yang mudik kemarin dari Kalimantan Timur, belum bisa kembali ke sini karena keterbatasan kursi pesawat," ujarnya.