WahanaNews-Kaltim | PT PLN (Persero) mengapresiasi peran dan dukungan DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) dalam menjaga keamanan pasokan batu bara selama tahun 2022.
Dalam suratnya ke DPP INSA, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan keberhasilan PLN mengubah kondisi krisis pada awal tahun menjadi kondisi aman di akhir tahun 2022 tersebut dapat terwujud berkat dukungan berbagai pemangku kepentingan, termasuk INSA melalui kepastian terpenuhinya kebutuhan armada kapal (baik jenis vessel maupun tongkang) untuk mengangkut batu bara dari pelabuhan muat sumber tambang ke PLTU.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Memperhatikan hal-hal di atas, kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ketua beserta seluruh jajaran pengurus serta anggota INSA atas dukungan yang luar biasa kepada PT PLN," kata Darmawan seperti dikutip di Jakarta, Jumat.
Darmawan mengatakan, setelah sempat mengalami krisis pasokan batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada awal 2022, kini pasokan batu bara dapat terjaga dengan aman di level stok mencapai 20 Hari Operasi.
Amannya stok batubara di PLTU tersebut tercapai di tengah tantangan lonjakan harga batu bara ekspor yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni di atas 400 dolar AS per metrik ton.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Pada April lalu, PLN juga telah memberikan penghargaan kepada DPP INSA atas dukungannya saat mengatasi krisis energi primer pada awal 2022 ini. Penghargaan diberikan secara simbolis oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo kepada Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto.
Carmelita Hartoto mengatakan, amannya pasokan batu bara di PLTU pada akhir tahun ini patut disyukuri dan diusahakan agar pasokannya bisa terus terjaga dengan aman, sehingga krisis pasokan batu bara yang sempat terjadi tidak terulang kembali. Seperti diketahui, pasokan batu bara di 17 PLTU milik PLN sempat mengalami kekurangan pada awal 2022.
Carmelita menceritakan, yang terjadi saat itu INSA mengkonsolidasikan seluruh perusahaan pelayaran nasional untuk mengerahkan seluruh armada kapal curah agar memasok batu bara di PLTU dalam negeri.