"Sambil tetap fokus memimpin dan menjalankan roda organisasi, serta tugas-tugas kepartaian. Saya terus mengawal dan menyemangati Pak SBY, agar proses recovery bisa berjalan lebih cepat," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, SBY sedang dalam masa pemulihan setelah menjalani operasi pengangkatan kanker prostat di Mayo Clinic, Amerika Serikat. SBY mengatakan dirinya mengambil risiko besar untuk menjalani operasi.
Baca Juga:
Empat Pimpinan MPR RI Temui SBY Bahas Situasi Bernegara di Indonesia
"Apa yang saya alami ini sesuai dengan perkiraan bagi siapapun yang menjalani operasi pengangkatan kanker prostat yang dideritanya. Operasi besar yang saya jalani ini tentu memiliki sejumlah risiko, saya tahu dan pada usia saya yang ke-72 tahun ini, risiko itu bertambah besar," kata SBY di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, seperti dalam video yang diunggah di akun Instagram @aniyudhoyono dilihat Selasa (23/11/2021).
SBY mengatakan dirinya memutuskan mengambil risiko itu setelah berkonsultasi dengan tim dokter. SBY mengatakan operasi pengangkatan kanker prostat itulah yang paling tepat.
"Namun saya sudah mengambil keputusan dan telah berkonsultasi dengan tim dokter Indonesia utamanya tim dokter kepresidenan yang merawat kesehatan presiden, wakil presiden serta mantan-mantan presiden dan wakil presiden bahwa tindakan operasi inilah yang menurut saya untuk kondisi saya, paling tepat," sebutnya.
Baca Juga:
Kepemimpinan Prabowo Berpotensi Kombinasikan Gaya Soekarno, Soeharto dan Jokowi & Slogan "Penak Jamanku To?"
Lebih lanjut, SBY juga mengatakan pihak Mayo Clinic juga berpendapat bahwa melakukan operasi adalah keputusan yang paling tepat. Hal itu didasari hasil patologi kanter yang diderita SBY.
"Pihak Mayo Clinik sudah berpendapat demikian setelah melihat hasil patologi kanker yang ada dalam tubuh saya, maka pilihan ini sudah tepat dan benar. Mereka juga memiliki optimisme bahwa pada saatnya apa yang saya alami bisa diatasi dan bisa kembali normal," sebutnya. [As]