WahanaNews-Kaltim | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) saat ini tengah melaksanakan percepatan penyelesaian beberapa proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Timur, Utara dan Selatan.
General Manager PT PLN (Persero) UIP KLT Josua Simanungkalit mengatakan rapat pada bulan lalu di Berau, Kaltim membahas pencapaian kerja, evaluasi progress serta strategi pencapaian kinerja pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan pada semester II 2022.
"Semester I 2022 UIP KLT berhasil menyelesaikan target kinerja dengan pencapaian 101,09 persen," ujarnya melalui keterangan resmi, dilaporkan Selasa.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Menyusul keberhasilan capaian target atas kinerja pada semester satu ini, kata dia, pihaknya akan fokus untuk mengerjakan target di semester II ini.
"Pemenuhan kinerja semester II ini merupakan target kumulatif yang wajib diselesaikan sesuai kontrak kinerja UIP KLT dari PT PLN (Persero) Pusat pada tahun 2022 yang akan menjadi nilai kinerja organisasi UIP KLT sebagai proses bisnis utama dalam penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah kerjanya," ujarnya.
Mengangkat Tema Burn Up Your Spirit for Excellent Achievement 2022, kata dia, UIP KLT optimis pencapaian kinerja semester II akan tercapai baik seperti semester sebelumnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Josua menjelaskan pencapaian kinerja hingga September lalu, UIP KLT berhasil menyelesaikan beberapa proyek yaitu dengan melaksanakan energize pada Ext 2LB GI Kariangau, SUTT 150kV Batulicin – Tarjun, Ext. 2LB GI Batulicin arah Tarjun, SUTT 150kV Tanjung Redeb – Tanjung Selor, serta Uprating GI PLTU Asam-Asam 60MVA yang berhasil di energize pada Sabtu (17/9) lalu.
“Pencapaian tersebut didapat atas kerja keras dan cerdas oleh insan PLN guna mewujudkan keadilan konsumsi energi listrik untuk seluruh masyarakat di Kaltim, Kaltara dan Kalsel dalam meningkatkan kesejahteraan melalui ketersediaan energi listrik,”ujarnya.
Dengan meningkatnya permintaan listrik baik untuk kebutuhan masyarakat hingga untuk kebutuhan industri, PLN berkomitmen untuk selalu siap memberikan energi listrik yang andal dan prima.
“Menjadi fokus UIP KLT untuk menginterkoneksikan sistem interkoneksi Kaltim - Kaltara yang saat ini terus kami upayakan penyelesaiannya," ujarnya.
Melalui pembangunan SUTT 150kV Sangatta – Maloy, Maloy – Talisayan, dan Talisayan – Tanjung Redeb maka, kata dia, keandalan listrik yang berkesinambungan antara Kaltim dan Kaltara dapat optimal karena SUTT 150 kV Tanjung Redeb – Tanjung Selor yang telah selesai dan berhasil diberi tegangan pertama pada awal Agustus lalu.
Tak hanya itu, kata dia, UIP KLT juga tengah melaksanakan pembangunan SUTT 150 kV Tanjung Selor – Tidang Pale yang nanti akan terhubung hingga Malinau.
“Bilamana SUTT 150 kV Tanjung Selor - Tidang Pale kita selesaikan maka sistem interkoneksi akan terhubung hingga Malinau melalui SUTT 150kV Tidang Pale – Malinau yang telah kita selesaikan sebelumnya,” ujarnya.
Sedangkan, untuk pembangunan transmisi wilayah Kalsel, setelah berhasil menyelesaikan SUTT 150 kV Batulicin – Tarjun, UIP KLT berfokus pada penyelesaian SUTT 150 kV Selaru – Sebuku yang hingga kini telah mencapai progress 82,02 persen (September).
Selain menyiapkan infrastruktur ketenagalistrikan bagi masyarakat umum, kata Josua, peningkatan perkembangan industri di wilayah Kalimantan, saat ini terdapat enam Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) di wilayah kerja UIP KLT yang membutuhkan daya besar untuk operasionalnya.
Saat ini, kata dia, perusahaan yang telah berhasil di suplai listriknya melalui jaringan SUTT 150kV Batulicin – Tarjun yaitu PT Indocement Tunggal Prakasa (ITP) yang membutuhkan daya sebesar 55MVA.
Selain itu, Ada PT Kaltim Ferro Industry dengan kebutuhan daya sebesar 100MVA, PT Kobexindo sebesar 50MVA, PT Sebuku Icon Lateritic Ores (SILO) sebesar 75 MVA.
Sedangkan yang akan menyusul, ada dua perusahaan yang saat ini dalam tahap penyusunan rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yaitu PT Mitra Murni Perkasa (MMP) serta PT CNGR Advanced Material.
“Dengan semangat juang yang tinggi, serta dukungan yang diberikan oleh seluruh stakeholder terlibat, besar harapan kami bahwa pekerjaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kaltim, Kaltara dan Kalsel dapat berjalan dengan lancar dan selesai sesuai waktu yang telah direncanakan, demi mewujudkan Kalimantan yang terang,” tutup Josua. [ss]