Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada triwulan I 2024 di Provinsi Kalimantan Timur tumbuh sebesar 11,12 persen year on year (yoy), atau naik sebesar 8,45 persen (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
"Penyaluran pembiayaan, atau akses keuangan UMKM dari perbankan pada periode triwulan I 2024 terjaga, diikuti risiko kredit yang mengalami perbaikan," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Budi Widhartarto di Samarinda, Rabu (22/5/2024), tentang latar belakang pertumbuhan kredit triwulan I 2024 itu.
Baca Juga:
Dukung Harbolnas 2024, Mendag: Nilai Transaksi Niaga Elektronik Diproyeksi Rp487 Triliun
Tingkat risiko kredit mengalami perbaikan, lanjut Budi, dengan indikasi tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) lebih baik dari triwulan sebelumnya, yakni dari 3,83 persen pada triwulan IV 2023 menjadi 3,42 persen di triwulan I 2024.
Budi mengatakan penyaluran kredit UMKM di Kaltim tetap terjaga, utamanya bersumber dari pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi.
Penyaluran kredit berupa modal kerja untuk UMKM menjadi kewajiban untuk perbankan. Masing-masing pemerintah daerah di Kaltim mewajibkan perbankan untuk memberikan akses modal kepada pelaku UMKM, sehingga pertumbuhan kredit terus terjaga.
Baca Juga:
Mampu Tingkatkan Kualitas UMKM, Program Pembinaan Pertamina Raih Penghargaan dari Markplus
Berdasarkan lapangan usaha (LU), menurutnya, penyaluran kredit UMKM di Kaltim bersumber dari kredit LU industri pengolahan, pertanian, hingga LU perdagangan, hotel, dan restoran.
"Secara umum, stabilitas keuangan daerah Kaltim triwulan I 2024 relatif terjaga, tercermin dari penyaluran kredit yang tumbuh positif dengan tingkat risiko kredit yang tetap terjaga rendah," kata Budi.
Namun jika dilihat secara umum, penyaluran kredit di Kaltim pada triwulan I 2024 tumbuh 9,49 persen (yoy) atau di bawah pertumbuhan kredit triwulan sebelumnya yaitu 12,60 persen. Pertumbuhan itu bahkan lebih rendah ketimbang pertumbuhan penyaluran kredit nasional pada triwulan I 2024 sebesar 11,88 persen.
Sementara risiko kredit umum berupa NPL, Kaltim tergolong masih rendah yaitu angka 1,27 persen (yoy), walaupun sedikit meningkat dibandingkan triwulan IV 2023 sebesar 1,11 persen.
[Redaktur: Amanda Zubehor]