KALTIM.WAHANANEWS.CO, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan mitigasi untuk mencegah merebaknya penyakit yang muncul pada musim penghujan.
"Kami lakukan mitigasi untuk cegah meluasnya penyakit yang sering muncul saat musim hujan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiyati di Balikpapan, Sabtu (1/2/2025).
Baca Juga:
Enam Warga Kabupaten Lebak, Banten, Meninggal karena Kasus DBD
Mitigasi yang dilakukan antara lain mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat dan bersih (PHBS).
"PHBS berguna untuk tingkatkan daya tahan tubuh dan kurang risiko terpapar penyakit," tambahnya.
Masyarakat harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan memperbanyak konsumsi makanan sehat, vitamin, dan suplemen, serta menghindari aktivitas di luar rumah saat hujan deras dan menggunakan masker saat berada di tempat umum guna mencegah penyebaran virus.
Baca Juga:
Imbauan Dinkes Kota Palu: Pedagang Takjil Wajib Perhatikan Kebersihan dan Mutu
Salah satu penyakit yang saat ini terdata kasusnya meninggi di Kota Balikpapan adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) non-pneumonia yang mencapai 55.275 kasus.
"Penyakit itu selalu tinggi saat musim hujan atau penyakit musiman dan perlu diwaspadai, juga penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV), virus yang menyerang saluran pernapasan dengan gejala mirip ISPA," ucapnya.
Penyakit lainnya seperti diare dan demam berdarah dengue (DBD) juga sering muncul di saat musim penghujan, menurut Alwiati, karena hujan mengakibatkan genangan air berpotensi menjadi sarang nyamuk dan mikroorganisme lain yang menyebabkan penyakit.
Masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti penyebab DBD, rutin berolahraga dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala tidak enak.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Kota Balikpapan memprediksi curah hujan di Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2025 mengalami penurunan.
Kendati intensitas hujan mengalami penurunan, ungkap Kepala BMKG SAMS Sepinggan Kota Balikpapan Kukuh Ribudianto, tetapi tidak menutup kemungkinan hujan ekstrem masih terjadi di periode Februari hingga akhir bulan Maret 2025.
[Redaktur: Amanda Zubehor]