WahanaNews-kaltim | Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memuji keberhasilan PT PLN (Persero) yang mampu menyediakan sertifikat energi terbarukan atau REC untuk mendukung pelaku usaha dan masyarakat beralih dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Menurut Luhut, langkah PLN itu menunjukkan Indonesia memiliki kemandirian untuk beralih ke energi bersih mengingat sebelumnya REC harus dibeli dari luar negeri.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
“Dulu, kalau mau (beli) REC ini adanya di New York. Saya senang Dirut PLN sudah menjual REC dari dalam negeri. Kita (Indonesia, red.) 278 penduduknya punya kekuatan sendiri yang membuat Indonesia lebih hebat,” kata Menko Marves RI usai menyaksikan penyerahan 800 unit REC ke PT Tirta Investama (Danone Indonesia) di Badung, Bali, Rabu.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut pihaknya telah mengembangkan REC bertaraf dunia dalam waktu 2,5 tahun terakhir.
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN yang mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan untuk penggunaan energi baru dan terbarukan secara transparan, akuntabel. Tidak hanya itu, kepemilikan REC juga memungkinkan perusahaan tidak mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Oleh karena itu, PLN mendukung langkah Danone Indonesia, yang merupakan jaringan perusahaan multinasional, untuk mewujudkan energi bersih di tempat usahanya melalui pengembangan PLTS atap dan pembelian REC.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah Danone Indonesia menjadi green industry (industri yang ramah lingkungan). Kolaborasi PLN dan Danone berhasil membuat suatu industri yang tadinya emisi karbonnya tinggi menjadi lebih rendah,” kata Darmawan.
Ia lanjut menyampaikan PLN siap memasok REC untuk industri demi memenuhi syarat penggunaan listrik ramah lingkungan.
PLN per Juli 2022 telah menyediakan REC untuk listrik setara 620.378 megawatt per hour (MWh). Angka ini naik dari realisasi pada akhir 2021 yang mencapai 308.201 MWh.
PLN sejauh ini telah memasok REC untuk 186 pelanggan bisnis dan industri.
Direktur Utama Danone Indonesia Connie Ang menyampaikan pembelian REC merupakan wujud komitmen perusahaan untuk 100 persen menggunakan energi bersih.
“(REC) ini mendukung upaya kami berkontribusi menggunakan 100 persen energi dari EBT pada 2040 dan net zero emission kami pada 2050,” kata Connie.
Danone membeli 800 unit REC yang setara dengan 800 megawatt per hour (MWh) untuk listrik berbasis EBT. Danone juga saat ini memasang PLTS atap berkapasitas 704,16 kWp untuk pabrik air minum kemasan di Mambal, Badung.[ss]