WahanaNews-Kaltim | Komite Relawan Nasional Indonesia (Korni) menyebutkan, semangat Sumpah Pemuda yang diikrarkan 93 tahun lalu harus direalisasikan dalam membangun kemajuan ekonomi dan sumber daya manusia guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Semangat Sumpah Pemuda harus terus digelorakan untuk komitmen bersama dalam membangun bangsa dan negara terutama dalam bidan ekonomi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Ekonomi bangsa dan negara maju, maka masyarakat sejahtera. Inilah tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
“Jadi, semangat satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa harus kita pahami benar-benar dan dijalankan secara baik untuk kemajuan Indonesia,” kata Ketua Umum Korni, M Basri BK di Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Selain itu, semangat Sumpah Pemuda juga sejalan dengan bingkai visi Pancasila.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Artinya, menjadi suatu perekat persatuan bangsa yang harus dipelihara, dibina dan dijaga oleh semua anak bangsa Indonesia,” ujar Basri.
“Bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, harus kita kelola dengan manajemen yang baik sesuai dengan arah dan tujuan dari pembukaan UUD 1945,” tambah Basri.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mendukung kebijakan hilirisasi dalam rangka mengolah bahan baku lokal secara optimal agar nilai tambah ekonomi meningkat.
Sebab, dengan hilirisasi, membawa dampak luas bagi peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja.
“Jadi, kami mendukung kebijakan Bapak Presiden Joko Widodo untuk tidak lagi eskpor bahan mentah, tetapi memproduksi barang jadi. Contohnya larangkan ekspor biji nikel, CPO dan bahan baku lainnya, yang diharapkan dapat mendirikan industri di dalam negeri untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” papar Basri.
Selanjutnya, Korni berharap generasi muda bangsa Indonesia banyak yang berminat menjadi produsen atau wirausaha industri.
“Jadi, tidak hanya menjadi konsumen di negaranya sendiri dan keadilan sosial harus diwujudkan sesuai dengan hakekat dari keadilan itu sendiri,” imbuhnya.
Korni pun sependapat yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, di era digital saat ini, pemuda mempunyai peran sentral dalam membangun ekonomi.
“Para pemuda diharapkan dapat terus menemukan cara-cara baru atau inovatif. Sebab, pemuda adalah pemimpin-pemimpin perubahan dan pemimpin di era digital,” tutur Basri.
Korni optimistis, tumbuhnya startup yang sukses menjadi pemain global mengalahkan pemain lama merupakan bukti kekuatan pemuda. Artinya, pemuda perlu menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi.
“Pemuda juga harus berani mengambil inisiatif, mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan yang terlebih penting lagi berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. Ini yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan,” tegas Basri.
Menurutnya, dalam membangun kemajuan bangsa ini diperlukan komitmen, integritas, pola berpikir, kerangka berpikir dan mental yang baik sebagai manusia yang beradab dan berbudaya agar tujuan dari bangsa ini dapat tercapai.
“Untuk itu, ayo kita bersatu, bangkit, dan tumbuh bersama untuk Indonesia maju,” pungkas Basri. [non]