Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam penyelenggaraan pemeriksaan tekanan darah serentak di seluruh kabupaten/kota di Kaltim pada momentum Hari Hipertensi Sedunia (HHS) 2024 dengan jumlah peserta terbanyak.
"Dinkes Kaltim berhasil mengajak 20.695 peserta untuk mengikuti pemeriksaan tekanan darah. Angka ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 16.500 orang," kata Customer Relation Manager MURI Bryan Razu Ramadhan di Samarinda, Minggu.
Baca Juga:
Bank Indonesia Aceh Raih Rekor Memasak Bubur Asyura dengan Belanga Terbesar di Indonesia
Ia mengungkapkan bahwa prestasi ini diraih pada puncak gebyar dengan tajuk "Ukur Tekanan Darahmu dengan Tepat, Kontrol dengan Minum Obat Teratur untuk Hidup Lebih Lama". Antusiasme masyarakat yang tinggi ditambah doorprize pada akhir acara menjadi faktor banyaknya jumlah peserta.
"Rekor sebelumnya untuk kategori ini dipegang oleh DKI Jakarta dengan 6.100 peserta dan Bengkulu dengan 15.000 peserta. Kami meminta Dinkes Kaltim untuk melampaui rekor tersebut," kata Bryan.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin mengaku bangga dengan pencapaian ini. Ia menyatakan bahwa rekor MURI ini merupakan bukti komitmen Pemprov Kaltim dalam menanggulangi penyakit hipertensi.
Baca Juga:
Bendungan Bulango Ulu Karya Brantas Abipraya Tengah Dibangun, Ini Manfaatnya Bagi Warga Gorontalo
"Kami berkomitmen untuk mendukung upaya penanggulangan penyakit hipertensi yang merupakan salah satu indikator pelayanan pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan," kata Jaya.
Jaya menjelaskan bahwa hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Hipertensi berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Untuk itu, Pemprov Kaltim melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya mengembangkan dan menyebarluaskan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang hipertensi, termasuk faktor risiko, gejala, dan cara pencegahan.