WahanaNews-Kaltim | Direktur Operasi dan Produksi PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) Hanggara Patrianta memaparkan, pengelolaan lingkungan jadi fokus Pupuk Kaltim, didukung kesadaran penuh seluruh insan perusahaan.
Inovasi yang digagas juga merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mendorong terciptanya stabilitas lingkungan yang lebih baik, untuk menekan pencemaran dan dampak aktivitas industri semaksimal mungkin.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
"Dorongan bagi insan perusahaan tak hanya melalui pengembangan inovasi, tapi juga aksi nyata penyelamatan lingkungan dan ekosistem dalam mewujudkan keseimbangan antara profit, people, dan planet sebagai salah satu misi perusahaan," katanya di Jakarta, Rabu (3/11).
Peningkatan kinerja lingkungan juga dilaksanakan Pupuk Kaltim melalui kebijakan Life Cycle Assesment (LCA) yang mencakup 5 aspek lingkungan, yakni efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air limbah, pengurangan pencemaran udara, 3R limbah B3, 3R limbah non B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati.
Dalam setahun terakhir, Pupuk Kaltim mampu menekan volume emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 683.520,26 ton CO2 atau setara 16,73 persen dari total beban emisi perusahaan. Begitu juga untuk efisiensi air, Pupuk Kaltim telah mendaur ulang sebesar 7.732.730 m3 atau sekitar 80,87 persen dari total kebutuhan air selama 2020.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
"Kebijakan LCA adalah bagian dari komitmen Pupuk Kaltim sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), untuk terus fokus dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Seluruh aspek di dalamnya menjadi perhatian utama untuk ditingkatkan setiap tahun," imbuhnya.
Dengan adanya pengelolaan tersebut, Pupuk Kaltim meraih dua kategori penghargaan dalam ESG Disclosure Awards 2021 karena transparansi penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Government). Di antaranya, Rating Leadership AA dan Best ESG Disclosure dari Majalah Investor, bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation.
Sementara dari sisi sosial, dalam mendorong terwujudnya tujuan SDGs di Indonesia, dilakukan Pupuk Kaltim melalui pemberdayaan hingga pembinaan masyarakat secara berkesinambungan.
Beberapa program mencakup perbaikan lingkungan, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan hingga pengembangan kapasitas SDM, seperti budidaya tanaman obat keluarga, pembinaan kawasan pesisir hingga pemilahan dan pengolahan sampah terpadu bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bontang.
Pupuk Kaltim juga menginisiasi program PKT Proaktif, sebagai wujud peran serta perusahaan untuk aktif berkontribusi sebagai agen pembangunan, disamping tanggung jawab sosial bagi masyarakat dan pemangku kepentingan.
Upaya tersebut direalisasikan dengan berbagai langkah konkret dalam aktivitas bisnis perusahaan, yang tak hanya memberi perhatian melalui implementasi CSR, namun turut mendorong pengembangan UMKM, industri perintis, hingga pembangunan dan perbaikan lingkungan.
"Begitu juga selama pandemi COVID-19, PKT Proaktif meningkatkan kontribusi dengan menyasar kesehatan masyarakat dan upaya penanggulangan dampak di segala bidang," lanjut Hanggara.
Dia menekankan konsep keberlanjutan telah menjadi bagian PKT dalam menjalankan aktivitas bisnis, yang diimplementasikan secara terintegrasi dan terstruktur. Dukungan SDM yang andal dalam pengembangan program perusahaan, direalisasikan secara kontinyu dengan mengedepankan aspek manfaat bagi seluruh bidang kehidupan.
"Ke depan, keberlangsungan bisnis perusahaan akan terus berjalan dengan konsep keberlanjutan, untuk dunia yang lebih baik bagi generasi penerus di masa depan," ujar Hanggara. [non]