Kaltim.WahanaNews.co, Penajam Paser Utara - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan kolaborasi lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan dasar harian bagi 1.216 jiwa korban banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan, Kamis (27/6/2024), mengatakan bahwa seribuan jiwa korban banjir merupakan warga dari Desa Karang Jinawi, Suka Raja, Bukit Raya, dan Kelurahan Bukit Raya di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Pusdalops BNPB mengkonfirmasi para korban banjir yang terdiri dari 331 keluarga itu sebelumnya dievakuasi petugas gabungan ke tempat pengungsian mandiri dan posko karena rumah mereka digenangi banjir 50-150 sentimeter sejak Senin (24/6/2024).
Selama masa evakuasi ia memastikan pemenuhan kebutuhan dasar harian bagi korban banjir menjadi prioritas utama. BNPB berkolaborasi dengan multisektor dalam menyediakan makanan, air bersih, dan layanan pemeriksaan kesehatan, termasuk obat-obatan bagi para korban.
Bantuan dari pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hingga Kementerian PUPR, Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan perusahaan tanaman hutan industri (HTI) tersebut siap untuk terus disalurkan sampai kondisi dampak bencana kembali kondusif.
Baca Juga:
Pemkab Aceh Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Kencang di Woyla
Bahkan dalam pemenuhan kebutuhan dasar harian, menurut dia, sejumlah sektor perbankan juga menyatakan siap membantu BNPB dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan harian para korban.
"Telah didirikan posko bersama sebagai pusat koordinasi untuk memantau dan mengkoordinasikan segala kebutuhan mendesak," kata dia, seraya menambahkan meskipun kerugian materiil cukup besar tapi tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.
Laporan yang diterima dari tim gabungan di lapangan setidaknya hingga Rabu (26/6/2024) sudah dilakukan upaya pompanisasi untuk mengurangi debit air di daerah terdampak banjir.