Pada tahun pertama operasional PLTB Tanah Laut diperkirakan akan menghasilkan sebanyak total 158 gigawatt hour (GWh) energi listrik dan meningkat menjadi 196 GWh di tahun kedua dan seterusnya.
Penggunaan energi baru dan terbarukan ini juga akan berkontribusi mengurangi jumlah emisi CO2e sebesar 220.000 ton per tahunnya
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Sementara itu, Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan proyek ini merupakan wujud keseriusan Adaro dalam pengembangan EBT di dalam negeri.
Ia mengakui bahwa pengembangan proyek PLTB itu sejalan dengan arahan pemerintah mendorong transisi energi di Indonesia.
"Penandatanganan PJBTL ini merupakan momen yang berharga bagi Adaro. Tidak hanya karena proyek ini adalah proyek IPP (independent power producer) PLTB pertama yang akan kami bangun, namun juga sebagai wujud keseriusan Adaro untuk terus mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan yang andal dan terjangkau," ucap Dharma.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Hal tersebut sejalan dengan harapan pemerintah yang ingin memastikan bahwa transisi energi di Indonesia dapat menghasilkan energi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Sedangkan, Managing Director-Indonesia & CFO APAC Total Eren Romain Pierru mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kesempatan untuk menunjukkan komitmennya dalam pengembangan PLTB Tanah Laut.
"Kami senang dapat bermitra dengan PLN untuk menyediakan listrik melalui PLTB Tanah Laut yang menunjukkan komitmen dan ambisi kuat Total Eren terhadap pasar energi terbarukan di Indonesia. Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini dan kemudian berhasil memenangkan tender yang kompetitif bersama mitra strategis kami, Adaro Power," kata Pierru.