“Pada 2045, saat Indonesia mencapai usia 100 tahun merdeka, penduduk dunia diperkirakan mencapai 9,45 miliar atau bertambah 1,45 miliar dari tahun 2022. Pada saat itu, lebih dari separuh pertumbuhan penduduk dunia akan disumbang oleh kawasan Afrika dan Asia,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Dari sisi output global, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, negara berkembang diperkirakan berkontribusi hingga 71 persen dari total output dunia pada 2050, dengan Asia sebagai pendorong utama yang mencapai 54 persen.
Baca Juga:
Zulhas Ungkap Jawaban Jokowi Soal Kaesang Jadi Cawagub Jakarta
Investasi SDM dan infrastruktur serta reformasi struktural dan iklim usaha telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berdaya saing, dan berkesinambungan di kawasan Asia.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, Asia memang telah menjadi magnet baru bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Sampai tahun 2045, perdagangan global diperkirakan tumbuh 3,4 persen per tahun dengan negara berkembang sebagai poros perdagangan dan investasi dunia dengan pertumbuhan 6 persen per tahun.
“Dalam menyikapi meningkatnya peranan ekonomi Asia, kita juga tidak bisa menafikan perkembangan masif teknologi informasi, bioteknologi dan rekayasa genetik, kesehatan dan pengobatan, energi terbarukan, teknologi yang dikenakan pada tubuh manusia (wearable devices), otomatisasi dan robotik, serta kecerdasan buatan (artificial intelligence),” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Anies Baswedan Klaim Perolehan Suara di Sulsel Bakalan Dahsyat Pada Pilpres 2024
Menutup pidato pada acara ini, Mendag Zulkifli Hasan berharap National Leadership Camp ICMI dapat mendukung kepemimpinan dan penguatan SDM ICMI.
“Saya mengucapkan selamat dan apresiasi atas penyelenggaraan National Leadership Camp. Inilah kesempatan bagi para pengurus dan anggota ICMI untuk memperkuat kepemimpinan, wawasan kebangsaan, termasuk merubah pola pikir untuk mempersiapkan ICMI hari ini dan masa datang,” pungkasnya. [JP]