Lebih jauh, hingga akhir tahun ini, sinergitas tersebut diharapkan dapat mengirim 475 ton produk kopi kelas I untuk tujuan ekspor. Kegiatan ekspor perdana sendiri, lanjutnya, telah dilakukan pada Agustus 2022 kemarin dengan tujuan Uni Eropa.
"Hingga akhir Tahun 2022 ini kita akan melepas 475 ton produk kopi arabika mutu 1 untuk ekspor dari estimasi produksi tahun ini sebanyak 650 ton," paparnya.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Selanjutnya, pada tahun 2023 mendatang, produksi kopi hasil dari sinergi ini ditargetkan mencapai 950 ton atau meningkat 46 persen dari realisasi tahun ini.
Agung Setyawan Tri Handono, salah seorang karyawan PTPN V yang ditugaskan dalam program KSO mengatakan bahwa penerapan mekanisasi dan digitalisasi yang tepat sasaran menjadi tantangan dalam upaya meningkatkan produktivitas serta inovasi dalam budidaya Kopi Arabika tersebut.
"Kita mengawali dari pemetaan areal produktif yang dikelola sehingga pekerjaan lebih tepat sasaran. Areal yang selama ini tidak dilakukan pemeliharaan telah dikerjakan sesuai dengan kultur teknisnya. Kita jg merencanakan aplikasi pemupukan yg optimal sesuai rekomdenasi untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman yg selama ini terabaik. BOM PTPN V sangat mendukung operasional KSO juga setiap perubahan dan best practice yang akan diterapkan oleh Manajemen KSO," paparnya. [JP]