MetroNusantaraNews.co | PT Perkebunan Nusantara V, salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang bergerak di bidang agrobisnis perkebunan sawit dan karet yang beroperasi di Provinsi Riau bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara XII, Jawa Timur dalam pengembangan perkebunan kopi di Jawa.
Sinergitas tersebut direalisasikan PTPN V yang baru-baru ini dinobatkan sebagai anak perusahaan perkebunan milik negara terbaik di Indonesia versi Infobank melalui pendanaan program investasi serta eksploitasi kerjasama operasional (KSO) perkebunan Kopi Arabika di Kawasan Ijen, yang merupakan salah satu komoditas utama PTPN XII di Jawa Timur.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
"Alhamdulillah, kita mendapat kepercayaan dari pemegang saham untuk terlibat mengembalikan legenda Java Coffee dalam upaya memenuhi permintaan kopi dunia," kata Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin (3/10/2022).
Ia menjelaskan melalui KSO yang disepakati langsung oleh Direktur PTPN V Jatmiko Santosa dan Direktur PTPN XII Siwi Peni medio 2022 lalu tersebut mencakup program investasi dan eksploitasi perkebunan kopi di Kebun Kalisat Jampit dan Kebun Blawan PTPN XII di lahan seluas 3.917 hektare.
Dalam program KSO yang berlangsung selama 10 tahun tersebut, PTPN V berkomitmen menanggung 100 persen biaya investasi yang dikeluarkan. Sementara beban biaya eksploitasi menjadi tanggungjawab kedua perusahaan.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Saat ini, ia mengatakan empat karyawan PTPN V telah ditugaskan ke lokasi pengembangan budidaya perkebunan kopi di Jawa Timur. Jatmiko mengatakan mereka adalah sosok yang dinilai mampu menerjemahkan semangat perbaikan dan transformasi yang telah diusung PTPN V selama tiga tahun terakhir untuk ditransferkan ke PTPN XII.
"Kita akan terlibat aktif dalam perbaikan sistem operasional budi daya kopi agar sesuai dengan cara berkebun yang memenuhi kaidah Good Agricultural Practices dan menghasilkan biji kopi yang sesuai dengan standar internasional.
melalui KSO ini, kita berharap dapat mengembalikan marwah java coffee di dunia internasional, dan mampu mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di tanah air," lanjut Jatmiko.
Lebih jauh, hingga akhir tahun ini, sinergitas tersebut diharapkan dapat mengirim 475 ton produk kopi kelas I untuk tujuan ekspor. Kegiatan ekspor perdana sendiri, lanjutnya, telah dilakukan pada Agustus 2022 kemarin dengan tujuan Uni Eropa.
"Hingga akhir Tahun 2022 ini kita akan melepas 475 ton produk kopi arabika mutu 1 untuk ekspor dari estimasi produksi tahun ini sebanyak 650 ton," paparnya.
Selanjutnya, pada tahun 2023 mendatang, produksi kopi hasil dari sinergi ini ditargetkan mencapai 950 ton atau meningkat 46 persen dari realisasi tahun ini.
Agung Setyawan Tri Handono, salah seorang karyawan PTPN V yang ditugaskan dalam program KSO mengatakan bahwa penerapan mekanisasi dan digitalisasi yang tepat sasaran menjadi tantangan dalam upaya meningkatkan produktivitas serta inovasi dalam budidaya Kopi Arabika tersebut.
"Kita mengawali dari pemetaan areal produktif yang dikelola sehingga pekerjaan lebih tepat sasaran. Areal yang selama ini tidak dilakukan pemeliharaan telah dikerjakan sesuai dengan kultur teknisnya. Kita jg merencanakan aplikasi pemupukan yg optimal sesuai rekomdenasi untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman yg selama ini terabaik. BOM PTPN V sangat mendukung operasional KSO juga setiap perubahan dan best practice yang akan diterapkan oleh Manajemen KSO," paparnya. [JP]