WahanaNews-Kaltim | Lapangan usaha pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2022, yakni mencapai 53,24 persen atau senilai Rp490,5 triliun dari total PDRB provinsi ini.
"PDRB atas dasar harga berlaku di Provinsi Kaltim sepanjang tahun 2022 mencapai Rp921,33 triliun yang berasal dari sekitar 20 lapangan usaha," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana, di Samarinda, Minggu.
Baca Juga:
Kemendag: Seluruh Komoditas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar Alami Penurunan Harga
Setelah pertambangan dan penggalian, sumbangan PDRB dengan posisi kedua adalah lapangan usaha industri pengolahan dengan andil 15,05 persen atau senilai Rp138,63 triliun, lapangan usaha konstruksi di posisi tiga dengan kontribusi 7,7 persen atau sebesar Rp70,94 triliun.
Ia menjelaskan, ekonomi Provinsi Kaltim tahun 2022 tumbuh sebesar 4,48 persen, lebih tinggi ketimbang capaian tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,55 persen.
Dilihat dari sisi produksi, maka pertumbuhan tertinggi ekonomi Kaltim terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 11,96 persen.
Baca Juga:
'Jatah' IUPK Tambang dari Jokowi Diterima Muhammadiyah, Ini Kata Kementerian ESDM
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,48 persen.
Dari sisi lapangan usaha, katanya lagi, struktur perekonomian Kaltim belum mengalami perubahan berarti, yakni masih terdapat lima lapangan usaha yang mendominasi perekonomian Kaltim.
"Lima lapangan usaha itu adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, konstruksi, kemudian pertanian kehutanan, dan perikanan dengan andil 7,04 persen, serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor berkontribusi 5,16 persen," katanya pula.