WahanaNews- Borneo | Setiap tahun kita merasakan beberapa momen hari raya yang menggunakan kembang api sebagai selebrasi.
Perlu diketahui, kalau perputaran bulan pada kalender Masehi tidak selalu menetap atau konsisten jika disandingkan dengan perhitungan kalender lain.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Ketika menyambut tahun baru Masehi, langit seakan ramai dihiasi oleh kembang api.
Pergeseran waktu dan jadwal sangat mungkin terjadi, karena terdapat beragam kalender selain Masehi.
Berbagai kalender yang dimaksud seperti kalender tahun Hijriah, Saka, dan Imlek.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Contoh, perbedaan penanggalan itu yakni tahun Hijriah yang mempunyai perhitungan berbeda, oleh karenanya setiap Idul Fitri dan Idul Adha mengalami selisih terhadap tanggal atau bulan.
Harus diingat bahwa tidak seluruh kalender tersebut menggunakan kembang api sebagai simbol perayaan.
Menurut catatan sejarah, dahulu kala terdapat seorang ahli kimia di Tiongkok yang mencampurkan sulfur, arang, dan kalium nitrat yang kemudian menghasilkan mesiu (bahan peledak) mentah.