Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menawarkan 17 proyek kepada investor global dalam perhelatan The Journey of Mahakam Investment Forum 2024.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Fahmi Prima Laksana di Samarinda, Jumat (20/9/2024), menyampaikan forum ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam meningkatkan investasi di daerah.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Fahmi menjelaskan acara yang dilaksanakan di Kuta Bal pada 19-20 September 2024 itu dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal negara sahabat, Pj. Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, sejumlah pejabat dari Pusat dan Daerah, serta delegasi bisnis nasional dan internasional.
"Forum ini menghadirkan proyek-proyek investasi unggulan, termasuk proyek hilirisasi industri serta kawasan strategis seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri yang telah dilengkapi dengan pra-studi kelayakan (pre-feasibility study)," kata Fahmi.
Ia menjelaskan, Kalimantan Timur saat ini berada di momen yang sangat penting dengan proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan berbagai peluang investasi yang muncul dari pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor strategis lainnya. Mulai dari energi, pariwisata, hingga agribisnis.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Mahakam Investment Forum 2024, memiliki dua sesi utama. Yaitu Project Expose yang dipandu oleh moderator dan sesi One-on-One Meeting antara pengelola proyek dengan calon investor.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU) kerja sama investasi antara Anhui Guanxin Agrochemical dengan PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), serta antara Zhejing Ruizhi Fuel Co. Ltd dan Fajar Bumi Bhakti.
"Kerja sama ini mencakup sektor pertanian dan pengolahan bahan baku biomassa, yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan sister-province antara Kalimantan Timur dan Provinsi Anhui, Tiongkok," jelas Fahmi.