KALTIM.WAHANANEWS.CO, Penajam Paser Utara - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Thohiron, menilai sektor pariwisata memiliki prospek yang cukup potensial dalam memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap pendapatan asli daerah (PAD), terutama dengan adanya Kota Nusantara sebagai ibu kota Indonesia.
"Pariwisata bisa jadi salah satu potensi ekonomi yang terbarukan untuk tingkatkan PAD," ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara itu di Penajam, Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga:
Wakil Ketua DPRD Bogor Kembali Suarakan Isu Daerah Otonomi Baru Bogor Selatan
Apalagi Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi daerah asal, terdekat dan daerah mitra Kota Nusantara, pariwisata adalah sektor yang harus dikembangkan seiring pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Ibu kota Indonesia, menurut dia, bakal membuka peluang permintaan sektor pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus mendorong investasi pariwisata, sehingga sektor tersebut menjadi salah satu potensi meningkatkan PAD.
Baca Juga:
Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang Komitmen Membangun Daerah Maju, Mantap, dan Gemilang
APBD kabupaten masih relatif terbatas untuk digunakan menata dan mengelola secara keseluruhan potensi wisata, jelas dia, pemerintah kabupaten harus bisa mengajak pemodal atau investasi swasta mengelola potensi wisata yang ada.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara diharapkan membangun kerja sama dengan lembaga atau pihak swasta untuk mengembangkan potensi pariwisata di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu.
"Upaya kolaborasi untuk kembangkan sektor pariwisata itu harus dilakukan oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD)," katanya.
Objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan adalah Pantai Tanjung Jumlai di Kelurahan Tanjung Tengah dan Pantai Nipah-Nipah di Kecamatan Penajam, serta destinasi wisata lain yakni Air Terjun Tembius dan Goa Tapak Raja di Kecamatan Sepaku.
Potensi pariwisata harus dimanfaatkan sebaik mungkin, jelas dia, dengan strategi yang tepat pariwisata bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi kabupaten.
Tidak hanya berdampak pada peningkatan PAD, pengembangan pariwisata juga bakal menciptakan perputaran ekonomi lebih luas bagi masyarakat sekitar, demikian Thohiron.
[Redaktur: Amanda Zubehor]