KALTIM.WAHANANEWS.CO, Samarinda - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda memastikan pengangkutan sampah tetap berjalan optimal selama bulan Ramadhan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan volume sampah yang biasanya terjadi menjelang Idulfitri.
Baca Juga:
DLH Aceh Timur Catat Produksi Sampah Rumah Tangga Capai 1.470 Ton Ramadhan
Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3, DLH Samarinda, Boy Leonardo Sianipar menjelaskan bahwa durasi pengangkutan sampah di setiap wilayah bervariasi tergantung pada jumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan tingkat produksi sampah masyarakat.
"Misalnya di Samarinda Kota hanya ada empat TPS, sementara di Samarinda Ulu terdapat 16 TPS. Sehingga di Samarinda Ulu pengangkutan bisa dilakukan hingga empat shift dalam sehari, dengan durasi per shift sekitar enam jam," ujarnya, Senin (17/3/2025).
Menurut Boy, di beberapa wilayah seperti Kecamatan Sungai Kunjang dan Samarinda Kota, sistem pengangkutan bahkan berjalan 24 jam, di mana setiap enam jam sekali ada petugas yang bertugas mengangkut sampah.
Baca Juga:
DLH Bengkulu Utara Terus Galakkan Bank Sampah di Setiap Desa Meski Belum Merata
“Di Samarinda Ulu durasinya bisa 4 shift. Tiap shiftnya itu per 6 jam dalam 24 jam. Sedangkan di Kecamatan Samarinda Kota sendiri kita lihat kecenderungannya, mungkin hanya 2 atau 3 shift saja yang berjalan. Sementara di Sungai Kunjang itu 24 jam. Jadi tiap 6 jamnya itu ada, 6 ke 12, 12 ke 6, begitu seterusnya,” paparnya.
Terkait Ramadhan, DLH memastikan tidak ada perubahan signifikan dalam sistem pengangkutan, namun jumlah petugas bisa ditambah jika diperlukan.
“Kalau sebelumnya yang bergerak 24 jam itu hanya 20 petugas, maka bisa ditingkatkan menjadi 30 dengan sistem lembur," jelasnya.
Boy menambahkan bahwa lonjakan sampah biasanya terjadi secara bertahap.
Pada minggu pertama Ramadhan, peningkatan volume sampah belum terlalu signifikan, tetapi menjelang akhir bulan puasa dan Idul Fitri, jumlahnya bisa melonjak hingga 30 persen dari rata-rata harian 600 ton.
"Peningkatan ini sudah menjadi tren tahunan. Biasanya, setelah H+5 Lebaran, volume sampah mulai melandai lagi. Namun, ada peningkatan yang bersifat permanen karena jumlah penduduk juga terus bertambah, terutama dari warga yang menetap di Samarinda setelah mudik Lebaran," terangnya.
DLH Samarinda terus berupaya menjaga kebersihan kota dengan mengoptimalkan armada yang ada serta menyesuaikan strategi pengangkutan sesuai kebutuhan.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap membuang sampah sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Jadi kalau misalnya kami boleh bermohon, tolong masyarakat untuk sampah dibuanglah pada tempatnya sesuai jamnya dan kalau memang tidak bisa sesuai jam, dibuangnya di tempatnya dengan secara tertib,” pungkas Boy.
[Redaktur: Amanda Zubehor]