WahanaNews-Kaltim | Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kerap menjadi pembicaraan hangat. Usai memberikan komentar terkait aksi ibu-ibu yang saling berebut minyak goreng, Megawati menjadi bulan-bulanan publik.
Tak hanya itu, ada sederet pernyataan Megawati yang juga menyita perhatian publik serta membuat kebanyakan dari mereka merasa kesal dan kontra. Selengkapnya bisa ditemukan pada poin-poin berikut.
Baca Juga:
Megawati Tidak Bisa Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran Besok
1. Masalah Minyak Goreng
Sudah disinggung sebelumnya, Megawati bingung melihat aksi ibu-ibu yang saling berebut untuk mendapatkan minyak goreng. Menurutnya, ada cara memasak lain yang bisa dicoba, seperti mengukus atau merebus. Pernyataan ini mengundang pro dan kontra di kalangan warganet.
Sebelumnya, Megawati juga pernah mengkritik Jokowi yang merupakan kader partai PDI-P terkait kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng. Pernyataan ini ia ungkapkan pada HUT PDI-P yang ke-49, 10 Januari 2022.
Baca Juga:
Tinggalkan Anies untuk Pramono, Pakar Politik Puji Keputusan PDIP
“Pak Jokowi, bayangkan, saya sering lihat, kemarin harga cabai sekian, harga minyak goreng sekian, aneh menurut saya, kok klasik amat ya," tutur Megawati kala itu.
2. Sindir Puan Terkait UU
Masih pada perayaan HUT PDI-P yang ke-49, Megawati menyindir Ketua DPR RI yang juga merupakan putrinya, Puan Maharani, terkait undang-undang. Ia mengatakan produk legislasi yang dibentuk DPR tak sesuai dengan UUD 1945.
"UUD 1945 itu di situ katanya sumber segala perundangan, tapi terus di bawahnya seperti kayak tidak berhubungan atau kurang berhubungan menurut saya," ungkap Megawati.
3. Sedih saat Jokowi Dihina
Megawati juga pernah mengaku dirinya merasa sedih bahkan sampai menangis usai melihat Jokowi dihina, padahal sudah banyak berjasa untuk rakyat Indonesia.
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lho, beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa? Mikir kita, mikir rakyat. Masa masih ada yang mengatakan Jokowi kodoklah," katanya, dikutip dari siaran pers, Rabu (18/8/2021).
Menurutnya, kritik tersebut perlu disampaikan secara solutif. Ia berkata, pihak-pihak yang mengatakan hal tersebut sebaiknya bertemu langsung dengan Jokowi.
4. Menyindir Pihak yang Cari Untung di Tengah Pandemi
Megawati juga pernah menyindir orang-orang tertentu yang mencari untung di tengah pandemi. Ia mengatakan bahwa mereka mencoba memperkeruh suasana dengan politik. Meski begitu, ia tak menyebutkan secara detail siapa yang dimaksud dan mengaku hanya heran.
"Ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya atas nama pandemi, mereka masih mencari keuntungan materi," ungkapnya pada HUT PDI-P ke-49.
5. Sebut Jakarta Berantakan
Terakhir, Megawati juga pernah menyindir pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menyebut kondisi ibu kota sangat berantakan. Pernyataan ini ia sampaikan ketika menerima penghargaan dari Universitas Negeri Jakarta, Selasa (10/11/2020) silam.
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Megawati.
6. Mengaku Sering Dibully
Pada penerimaan penghargaan dari UNJ, Megawati pun mengaku sering menerima perundungan atas sikap dan pendapatnya. Namun begitu, ia mengaku tidak terlalu peduli.
"Karena saya punya tujuan, semua bagi bangsa dan negara, bahwa negara ini harus maju. Lebih maju daripada negara-negara lain. Apakah bisa atau tidak bisa, saya bilang sangat bisa," katanya.
Itulah sederet pernyataan yang pernah disampaikan oleh Megawati dalam beberapa waktu, mulai dari masalah minyak goreng hingga mengaku sering dibully.[ss/zbr]