WahanaNews-Kaltim | Kapal tanker pengangkut bensin meledak di Cap-Haitien, Haiti, pada Senin (13/12/2021) malam.
Wakil Walikota Cap-Haitien Patrick Almonor mengatakan akibat kejadian tersebut 59 orang dilaporkan tewas.
Baca Juga:
"Data yang ada di kami 59 orang tewas sejauh ini, dan kami masih memiliki lusinan korban di rumah sakit dan pusat kesehatan di seluruh kota," kata Almonor dikutip dari CNN, Selasa (14/12/2021).
Selain menewaskan 59 orang, ia menambahkan kejadian tersebut juga mengakibatkan hampir 50 rumah hancur.
"Kami akan membutuhkan banyak bantuan untuk keluar dari tragedi ini, pemerintah pusat menawarkan bantuan tetapi kami menunggu untuk melihatnya. Kami percaya kami akan membutuhkan lebih dari sekadar pemerintah pusat, situasinya kritis," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Haiti Ariel Henry menyesalkan dan turut berduka cita atas tragedi itu.
"Saya belajar, dengan kesedihan dan emosi, berita sedih ledakan, tadi malam, di Cap-Haitien, dari sebuah truk tangki yang mengangkut bensin, dan yang menyebabkan, menurut sebagian laporan, sekitar empat puluh tewas, puluhan terluka, serta kerusakan material yang luas," katanya dalam sebuah cuitan di akun twitternya.
Ia mengatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Henry mengumumkan tiga hari berkabung nasional setelah ledakan itu,
"untuk mengenang para korban tragedi ini yang membuat seluruh bangsa Haiti berduka," katanya. [As]