WahanaNews-Kaltim | Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) dipastikan bakal diterapkan pada Desember 2022.
Sebelumnya, MLFF akan diujicobakan di sejumlah ruas jalan tol di Jakarta dan Bali. Yakni di Jalan Tol Dalam Kota, Tol Metropolitan Jabodetabek, Tol Jakarta-Tangerang, Tol Tangerang-Merak, Tol Jakarta-Cikampek, dan Tol Bali Mandara.
Baca Juga:
Ini Perbedaan Papan Rambu Penunjuk Jalan Warna Hijau dan Biru di Jalan Tol
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan dengan sistem baru ini, para pengguna jalan tol bisa melakukan pembayaran non-tunai tanpa tap dengan hanya mengunduh aplikasi electronic-on board unit bernama Cantas pada gawai masing-masing.
Cantas merupakan aplikasi pintar yang didesain dengan sistem navigasi satelit atau Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dapat memungkinkan pengguna kendaraan untuk melakukan pembayaran hanya dengan melalui gawai.
Untuk cara kerjanya, GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Untuk menggunakan aplikasi tersebut para pengendara diharuskan melakukan pendaftaran (registrasi), agar terhubung dengan plat nomor kendaraan.
"Jadi pembayaran akan secara otomatis dilakukan dengan melalui aplikasi di handphone, nantinya satelit akan mengenali ponsel Anda, dan duit di dompet elektronik (e-wallet) Anda akan berkurang otomatis," ujarnya.
Meski demikian saat dikonfirmasi, Danang mengungkapkan, aplikasi Cantas hingga saat ini masih disiapkan dan belum resmi diluncurkan.
"Namanya Cantas. Belum resmi, tapi sudah dikonsultasikan ke Pak Menteri PUPR. Untuk uji cobanya akan dilakukan di 5 sampai 6 ruas untuk kemudian kita finalisasi," kata Danang.
On-Board Unit (OBU)
Selain melalui aplikasi, pengguna tol juga dapat memasang On-Board Unit (OBU) di kendaraan yang terintegrasi sistem pembayaran di gerbang tol.
Bahkan pengguna juga bisa memanfaatkan electronic route ticket atau tiket sekali perjalanan.
Dengan begitu, mereka dapat memilih cara yang paling efektif sesuai kebutuhannya.
Misalnya, jika hanya ingin melakukan sekali perjalanan bisa menggunakan electronic route ticket.
Namun apabila sering menggunakan jalan tol maka bisa memakai aplikasi electronic-on board unit atau OBU.
Danang menjelaskan, dengan penerapan MLFF ini, maka pengguna tol tidak perlu mengantre di gerbang tol untuk melakukan pembayaran.
Hal ini tentunya memberi kemudahan sekaligus mempersingkat waktu transaksi menjadi hanya empat detik dibandingkan transaksi manual 10 detik.
Penggunaan MLFF memiliki manfaat sangat besar karena bisa menghilangkan waktu antrian menjadi nol detik.
Manfaat lain adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisasi bahan bakar kendaraan.
"Ide besarnya adalah bahwa kami ingin bergerak ke proses yang lebih pintar dan cerdas untuk transkasi di jalan tol, sehingga pelanggan itu dapat dimudahkan dengan membayar tarif tol hanya melalui perangkat aplikasi di ponselnya masing-masing," tuntas Danang. [Ss]